Kemenhub: Penganiayaan di STIP Terjadi Saat Peralihan Pemain Drum Band

11 Januari 2017 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gerbang depan STIP Jakarta. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Tewasnya siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Amirullah, menohok Kementerian Perhubungan. Namun Kemenhub memastikan peristiwa itu bukan bagian dari Ospek.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan ospek, taruna tingkat satu sudah lama. Mereka masuk sekitar bulan September, sudah sekitar 4, 5 bulan," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kemenhub, Wahju Satrio Utomo di STIP, Marunda, Jakarta Utara, Rabu (11/1).
Utomo mengatakan, dari keterangan yang dia dapat, kejadian tersebut merupakan bagian dari tradisi peralihan pemusik dalam ekstrakulikuler drum band.
"Menurut mereka, ini ada hubungannya dengan peralihan pemain drumband dari kakak kepada adiknya," ujarnya.
Saat ditanya terkait Kemenhub atau pihak sekolah yang kecolongan dalam kasus ini, Utomo mengelak.
"Saya ingin tahun nanti peristiwa sebenarnya, karena saya kan barak sudah terpisah, tembok begitu tinggi, CCTV di mana-mana, pengawasan pun dilakukan oleh kita dari unsur pelayaran. Ada 13 orang dan dibantu TNI Polri sekitar 12 orang, " papar Utomo.
ADVERTISEMENT
Pagar berkawat duri sepnajang barak taruna STIP (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Utomo juga merasa heran dengan terjadinya perisitiwa tersebut. Saat ini Kemenhub menyiapkan tim investigasi untuk menemukan penyebab pasti penganiayaan itu.
"Jadi di mana lolosnya, tim investigasi dalam dua hari sudah harus menemukan di mana lolosnya," kata Utomo.
Infografis kekerasan tak berujung di STIP Jakarta. (Foto: Ridho Robby/kumparan)