Kemenhub Tegur Keras Batik Air soal Pilot-Kopilot Tidur saat Terbang

9 Maret 2024 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Armada Batik Air Pesawat A320neo Foto: Dok. Batik Air
zoom-in-whitePerbesar
Armada Batik Air Pesawat A320neo Foto: Dok. Batik Air
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perhubungan memberikan teguran keras kepada maskapai Batik Air. Sehubungan insiden tidurnya pilot dan kopilot ketika menerbangkan pesawat Batik Air rute Kendari-Jakarta.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, mengingatkan bahwa maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya. Khususnya yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
“Kami akan melakukan investigasi dan review terhadap Night Flight operation di Indonesia terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan,” papar Kristi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/3).
Menurut Kristi, kru Batik Air 6723 dalam penerbangan tersebut pun kemudian telah di-grounded untuk investigasi lebih lanjut. Ditjen Perhubungan Udara pun mengirimkan inspektur penerbangan yang menangani Resolusi of Safety Issue (RSI) untuk menemukan akar permasalahan. Serta, merekomendasikan tindakan mitigasi terkait kasus ini kepada operator penerbangan dan pengawasnya.
ADVERTISEMENT
Pilot dan kopilot yang menerbangkan pesawat Batik Air Airbus A320 registrasi PK-LUV tertidur bersamaan saat rute penerbangan Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024. Sekitar 28 menit, pesawat terbang secara otomatis, saat pilot dan kopilot tidur.
Pesawat tersebut menempuh rute Jakarta ke Kendari lalu kembali Jakarta. Lepas landas dari Soekarno-Hatta pada pukul 03.14 waktu setempat. Tiba di Kendari pukul 07.11 waktu setempat.
Dalam penerbangan Jakarta-Kendari, pilot utama menjadi Pilot Penerbang. Kopilot menjadi Pilot Pemantau.
Dalam penerbangan ini, pilot sempat menawarkan kopilot tidur. Sebab, sebelum lepas landas dari Jakarta, kopilot curhat dirinya kurang istirahat. Malam sebelum terbang, ia beberapa kali terbangun dari tidur karena membantu istrinya mengurus bayi kembarnya yang masih berusia 1 bulan.
ADVERTISEMENT
Dalam penerbangan Jakarta-Kendari itu, kopilot kemudian tidur selama 30 menit.
Sementara penerbangan Kendari-Jakarta, kopilot yang menjadi Pilot Penerbang. Sementara pilot menjadi Pilot Pemantau. Pesawat membawa 153 penumpang.
Kala itu, pilot meminta izin untuk istirahat kepada kopilot. Pilot itu kemudian tidur.
Sempat terbangun, pilot kemudian menawarkan kopilot istirahat. Namun, ia menolaknya. Pilot kemudian meneruskan tidurnya.
Dalam penerbangan, kopilot sempat beberapa kali berkomunikasi dengan pramugari/pramugara. Bahkan sempat melapor ke Area Control Center (ACC) Makassar dan Jakarta soal penerbangannya.
Beberapa saat kemudian, kopilot ini tertidur selama 28 menit. Pesawat yang beroperasi menggunakan autopilot sempat melenceng dari jalur.
Pilot yang kemudian terbangun melihat kopilot tertidur. Ia kemudian membangunkannya. Serta meneruskan penerbangan ke Jakarta.
Menurut laporan, tidak ada orang yang terluka maupun kerusakan pesawat akibat insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Belum ada keterangan dari pihak Batik Air maupun Kementerian Perhubungan terkait insiden ini.