Kemenkes: 40 Ribu Nakes Divaksin Corona per Hari, Belum Ada Laporan yang Menolak

23 Januari 2021 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia telah memulai program vaksinasi corona sejak 13 Januari, dengan Presiden Jokowi sebagai penerima suntikan pertama dengan vaksin Sinovac. Pada tahap awal, prioritas vaksinasi menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan (nakes).
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi corona dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan sejauh ini sudah 145.901 nakes yang divaksin.
Ia menyebut jumlah nakes yang divaksin meningkat dalam 3 hari terakhir, yakni sekitar 30 hingga 40 ribu nakes per hari. Padahal, pada hari awal-awal vaksinasi, jumlah nakes yang divaksin per harinya hanya sekitar 10 ribu orang.
"Sudah 2-3 hari ini kalau kita lihat pelaporan terkait pelaksanaan vaksin sudah bertambah antara 30 ribu sampai 40 ribu (tenaga kesehatan), yang tadinya hanya kurang dari 10 ribu," ujar Siti Nadia dalam diskusi virtual, Sabtu (23/1).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
Siti Nadia menyatakan, selama 10 hari program vaksinasi, belum ada laporan nakes di daerah yang menolak untuk divaksin. Justru para nakes ingin mendapat vaksinasi, namun harus menunggu giliran atau tertunda karena berbagai alasan.
ADVERTISEMENT
"Kami belum menerima laporan dari Dinkes provinsi adanya penolakan vaksin oleh nakes. Adanya juga nakes ingin sekali mendapatkan vaksin tapi karena tertunda," ucapnya.
Menurut Nadia, nakes yang tertunda vaksinasinya sebanyak 27 ribu. Alasan penundaan ini seperti pernah terpapar corona, tekanan darah tinggi, sedang hamil atau menyusui, hingga memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Presiden Joko Widodo menerima kartu vaksinasi COVID-19 usai disuntik vaksin corona di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
"27 ribu tenaga kesehatan batal atau pun ditunda (vaksinasi) dengan beberapa alasan, yang antara lain misalnya saat screening tekanan darahnya lebih dari 140 per 90. Kemudian ada yang merupakan penyintas COVID-19, sedang menyusui, atau memiliki komorbid lainnya," jelasnya.
Target pemerintah adalah memvaksinasi 1,47 juta tenaga kesehatan dan selesai pada Februari 2021. Sementara bagi tenaga kesehatan yang belum terdaftar pada tahap pertama, Nadia memastikan bakal masuk vaksinasi tahap kedua yang dimulai awal Februari mendatang.
ADVERTISEMENT