Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemenkes: Bupati Sleman Corona Tanpa Gejala, Artinya Vaksin Beri Perlindungan
22 Januari 2021 8:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Hari ini Kamis 21 Januari 2021, saya Sri Purnomo Bupati Kabupaten Sleman menyampaikan kondisi terkini yang sedang saya hadapi," kata SP --sapaan akrab Sri Purnomo-- dalam akun Instagramnya @sripurnomosp, Kamis (21/1).
"Sebelumnya, Rabu 20 Januari 2021 saya menjalani tes swab antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, di mana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif," lanjut dia.
Berdasarkan hasil rontgen thorax dan CT scan, hasil paru-paru SP dinyatakan bersih. Ia pun menyatakan positif tanpa gejala.
"Kondisi kesehatan saya hari ini alhamdulilah 100 persen sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun. Memang pada hari Selasa 19 Januari 2021 malam, saya sempat batuk-batuk dan suhu badan naik di angka 37,6 derajat," ungkap dia.
Sri Purnomo diketahui telah disuntikkan vaksin corona Sinovac pada 14 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi dari Kemenkes , Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan vaksin corona membutuhkan waktu 14-28 hari setelah penyuntikan kedua untuk membentuk antibodi. Sedangkan, Sri Purnomo baru menerima satu dosis vaksin Sinovac.
Sehingga, untuk kasus Bupati Sri Purnomo, Nadia menyebut efek dari vaksin corona memang belum akan muncul sepekan setelah vaksinasi.
"Apalagi ini baru satu dosis penyuntikan sehingga belum cukup antibodi yang bisa melawan infeksi COVID-19," ucap Nadia saat dikonfirmasi.
Nadia mengungkapkan, efek dari vaksin corona juga setidaknya sudah mulai memberikan perlindungan kepada Sri Purnomo, karena ia positif tanpa gejala. Serta, tidak menunjukkan sakit bergejala berat.
"Bapak Bupati kondisinya baik, walau positif tidak ada gejala dan bahkan diperiksa paru-paru tidak ada gangguan. Yang artinya, kita juga ketahui vaksin COVID yang diberikan memberikan perlindungan, sakitnya tidak berat," jelas Nadia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tetap mengambil pelajaran dari kasus positifnya Sri Purnomo. Masyarakat juga diminta untuk memahami bahwa antibodi baru akan terbentuk 3-4 pekan setelah penyuntikan vaksin kedua.
"[Kasus Bupati Sri Purnomo] malah bisa jadi pembelajaran masyarakat, jadi harus tetap prokes ya," tutup Nadia.
Bupati Sri Purnomo diduga tertular corona dari salah satu pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Sedangkan pimpinan OPD itu diduga tertular dari pegawainya.
"Jadi kita tahu bahwa aktivitas Pak Bupati sehari-hari luar biasa ketemu banyak orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo.
Setelah itu, diketahui ada seorang pegawai di OPD terkonfirmasi corona. Pimpinan tersebut salah satu orang yang ikut ditracing dan kemudian hasil swab antigen positif. Â
ADVERTISEMENT
"Pada hari Senin itu beliau ngadep Pak Bupati dan kontak cukup lama. Apakah karena itu atau tidak memang tidak bisa dipastikan," jelas Jokowi.
Tracing pun dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sleman. Ternyata, Sri Purnomo pernah bertemu dengan sejumlah pejabat, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono hingga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Ketika bertemu para pejabat itu, Sri Purnomo diketahui negatif corona.
"Kontak erat yang lain sedang kita identifikasi. Memang kita rencanakan besok jumat ada pemeriksaan antigen bagi yang kontak erat untuk level kabupaten," tutup dia.Â
***
Saksikan video menarik di bawah ini: