Kemenkes Didesak Hukum RS Tempat Perawat Lakukan Pelecehan Seksual

27 Januari 2018 13:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi "hospital tanpa Hospitality" (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi "hospital tanpa Hospitality" (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus pelecehan seksual yang menimpa salah satu pasien Rumah Sakit di Surabaya, Jawa Timur ramai di linimasa pemberitaan.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani meminta Kepolisian dan Kementerian Kesehatan untuk menghukum pelaku pelecehan dan rumah sakit tempat pelaku bekerja itu diberi sanksi.
"Saya ingin katakan kepada Kemenkes, jangan lambat, jangan lalai, berikan punishment yang sesuai," ucap Irma Suryani dalam diskusi "Hospital tanpa Hospitality" di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pada Sabtu (27/1).
"Polisi harus menyelidiki standar operasional prosedur rumah sakit tersebut,"kata Irma menegaskan.
Diskusi "hospital tanpa Hospitality" (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi "hospital tanpa Hospitality" (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
Menurut Irma, sanksi tegas perlu diberikan karena pelecehan yang terjadi di Rumah Sakit tersebut bukan hanya sekali ini saja. "Jangan selalu sanksi administrasi, " ungkap dia.
Irma mengatakan, pelecehan seksual bisa dihindari dengan kehadiran keluarga dan perawat lain di samping pasien. Standar dalam penanganan pasien, juga harus diinformasikan sedari awal.
ADVERTISEMENT
"Minimal ada keluarga yang menemani, atau perawat lain yang menemani, " tambah Irma.
Sebelumnya beredar video seorang pasien yang menangis mengaku mengalami pelecehan seksual di sebuah rumah sakit di Surabaya. Pelaku pelecehan itu tidak lain adalah seorang perawat pria yang seharusnya bertugas menjaga pasien tersebut.
Video tersebut beredar melalui media sosial hingga WhatsApp group. Dua video pelecehan tersebut awalnya diunggah di akun Instagram milik korban. Video pertama menampilkan korban yang berada di atas ranjang dengan tangan masih diinfus.
Pasien perempuan itu tampak menangis diapit dua perawat wanita yang mencoba menenangkannya. Dia kemudian menunjuk seorang perawat laki-laki di depannya yang dianggap telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.
"Kamu ngaku dulu, kamu remas payudara saya kan? Dua atau tiga kali?" ujar pasien wanita tersebut dalam video.
ADVERTISEMENT