Kemenkes Gandeng Perusahaan AS Buat AI yang Bisa Rekomendasi Terapi Kanker

12 Mei 2025 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PathGen Dr Susanti menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pendatangan MoU bersama perusahaan Amerika Serikat Perthera di Jakarta, Senin (12/5/2025).  Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO PathGen Dr Susanti menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pendatangan MoU bersama perusahaan Amerika Serikat Perthera di Jakarta, Senin (12/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengembangkan artificial intelligence (AI) yang dapat memberikan rekomendasi terapi ataupun obat-obatan bagi pasien kanker, sehingga dapat tertangani sejak awal.
ADVERTISEMENT
Pengembangan teknologi ini juga bekerja sama dengan perusahaan Amerika Serikat, Perthera, yang bergerak di bidang onkologi persisi berbasis AI dan PathGen selaku penyedia layanan diagnostik molekuler di Indonesia.
Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Farmalkes Kemenkes) Lucia Rizka Andalucia, mengatakan setiap pasien kanker memiliki karakteristik yang berbeda sehingga diharapkan dengan adanya teknologi ini dapat mempercepat penyembuhan pasien.
“Nah ini yang masih teknologi kita untuk membuat decision therapy atau keputusan terapi ini masih belum mumpuni, sehingga kita dapat transfer teknologi dari Patera ini untuk bagaimana kita mengembangkan artificial intelligence dalam membuat decision therapy, keputusan therapy,” kata Rizka kepada wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (12/5).
Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Lucia Rizka Andalucia menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin (12/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
“Karena pasien kanker itu mempunyai, masing-masing pasien itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik yang berbeda-beda,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Selain bisa memberikan rekomendasi terapi, Rizka mengatakan, teknologi ini juga mampu memprediksi tingkat keparahan sel kanker yang dialami pasien. Termasuk memprediksi waktu pengobatan yang harus dijalani pasien.
“Selain itu juga kita bisa memprediksi keparahan penyakitnya atau sampai seberapa survivalnya itu diharapkan dengan melakukan analisis dengan AI ini. Kita bisa dapat melakukan prediksi terkait dengan prognosisnya ya, perkembangan penyakit dari si pasien ini,” jelas dia.
Pasien Kanker Bisa Bertahan Hidup Lebih Lama
Pada kesempatan yang sama, CEO PathGen dr.Susanti mengatakan, teknologi AI ini juga dapat meningkatkan ketahanan hidup pasien kanker menjadi 2,5 kali.
Selain itu, biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh pasien juga dapat berkurang karena langsung mendapatkan rekomendasi obat-obatan dan terapi yang tepat.
ADVERTISEMENT
“Jadi dari hasil yang sudah dilakukan dan sudah dipublikasi juga secara internasional, AI-driven teknologi seperti ini bisa meningkatkan kualitas survival atau ketahanan hidup 2,5 kali dari pasien-pasien kanker,” ujar dr Susanti.
“Kemudian cost-nya itu juga bisa direduksi, dikurangi, karena obat yang dipilihkan nanti lebih tepat gitu ya. Jadi membantu dokter memberikan rekomendasi obat yang lebih tepat itu bisa mengurangi biaya hingga 30 persen,” pungkasnya.