Kemenkes: Kasus 7 Mahasiswa Culik dan Aniaya Dosen di Pontianak Berakhir Damai

Kementerian Kesehatan mengungkap perkembangan terbaru terkait kasus seorang dosen Poltekkes, Taufik Hidayat, diculik dan dikeroyok 7 mahasiswa hingga babak belur dan hidungnya patah. Insiden itu terjadi di Pontianak pada Jumat (3/3).
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Nadia Tarmizi, mengatakan kedua pihak telah dimediasi kepolisian. Mereka sepakat menempuh jalur damai dan menghentikan kasus itu.
“Iya, ada laporan tapi dimediasi oleh polisi juga jadi sudah damai. Korban dan pelaku,” kata Nadia saat dikonfirmasi, Jumat (10/3).
Nadia menuturkan, 7 mahasiswa menganiaya dosen itu karena mereka tidak terima rekan mereka, seorang wanita yang merupakan mahasiswi Poltekkes Pontianak, tidak mendapatkan lagi bantuan karya tulis ilmiah dari dosen tersebut. 7 mahasiswa itu berbeda kampus dengan dosen dan rekannya.
Menurut Nadia, kasus itu tidak memiliki kaitan dengan pelecehan seksual.
“Dugaan pelecehan tidak ada ya. Tetapi info yang didapatkan karena bantuan karya tulis ilmiah, tetapi mengapa bantuan ini dicabut ini yang masih diklarifikasi,” lanjut Nadia.
Sebelumnya kepolisian menduga motif 7 pelaku tersebut adalah asmara yang melibatkan dosen. Dugaan tersebut berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk seorang wanita yang merupakan mahasiswi Poltekkes Pontianak berinisial A yang diduga terkait dengan kasus ini.
Latar Belakang Kasus
Kasus berawal ketika Taufik Hidayat, Dosen Poltekkes Pontianak, diculik dan dikeroyok oleh 7 orang mahasiswa pada Jumat, 3 Maret 2023.
Taufik diculik setelah pulang dari kampus, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu di Jalan Lapan, tak jauh dari kampus, ia bersama istrinya dicegat oleh segerombolan mahasiswa lalu diikat, dan dia dipaksa masuk ke mobil. Di dalam mobil Taufik dipukuli hingga alami patah hidung.