Kemenkes: Mafia Loloskan WNI dari India Pegawai Honorer Dinas Parekraf DKI

28 April 2021 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bandara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bandara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Benget Saragih, tetap menyebut mafia yang meloloskan WNI dari India di Bandara Soetta tanpa karantina kesehatan berasal dari Dinas Parekraf DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, hal ini dibantah oleh Plt Kadis Parekraf DKI Gumilar Ekalaya.
"Saat ini sudah ditemukan dua orang sebagai pelakunya. Mereka bertugas sebagi protokoler dari salah satu instansi pemerintah. Mereka ini honorer dari Dinas Parekraf DKI," kata Benget kepada kumparan, Rabu (28/4).
Kartu tersangka mafia di Bandara Soekarno-Hatta yang loloskan WNI dari India tak dikarantina. Foto: Dok. Istimewa
Kartu tersangka mafia di Bandara Soekarno-Hatta yang loloskan WNI dari India tak dikarantina. Foto: Dok. Istimewa
Sebagaimana diketahui, dalam rilis di Polda Metro Jaya, seorang WNI yang baru saja pulang dari India berinisial JD bisa lolos begitu saja tanpa harus mengikuti karantina sesuai dengan peraturan pemerintah. JD dibantu 2 orang mafia di Bandara dengan membayar 6,5 juta rupiah.
Kedua mafia itu ialah S dan RW. Polisi telah menangkap mereka, namun belum menetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya, dari pemeriksaan awal kedua pelaku menggunakan kartu pass untuk Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Benget mengatakan pihaknya akan berusaha untuk mengantisipasi supaya hal tersebut tidak terulang lagi. Caranya yakni dengan pembatasan masuknya WN dari luar negeri dan penerbitan protokol.
"Pembenahan sudah dilakukan dengan membatasi jumlah dan menertibkan protokol," jelas dia.
Meski Benget tak menjelaskan lebih detail soal protokol baru tersebut, salah satunya mengatur jumlah hotel yang digunakan untuk karantina WN dari luar negeri. Sebelumnya ada 23 hotel di DKI Jakarta yang dialokasikan untuk karantina WN dari luar negeri, kini jumlahnya menjadi 21 hotel.
"Satgas sudah menetapkan hanya 21 hotel yang dijadikan karantina," terang dia.
Gumilar Ekalaya saat ditemui di Jakarta. Foto: Ricky Prayoga/ANTARA
Plt Kadis Parekraf DKI Bantah Mafia adalah Pegawai Disparekraf
Sebelumnya, Plt Kadis Parekraf DKI Jakarta Gumilar Ekalaya telah membantah apabila mafia yang meloloskan WN dari India merupakan pegawai dari instansinya. Ia mengatakan kedua pelaku bukanlah pegawai tetap maupun honorer Disparekraf.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah cek, jadi itu dua orang tersebut yang jelas bukan pegawai, ASN atau honorer dari Dinas Pariwisata. Kami tidak mengenal kedua orang tersebut, dia tidak bertindak atas nama Dispar,” ujar Gumilar ketika dihubungi, Selasa (27/4).