Kemenkes Minta Ortu Semakin Waspadai Hepatitis Akut: Ingatkan Anak Cuci Tangan

2 Juni 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Hepatitis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Hepatitis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Juru bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril meminta orang tua yang mempunyai anak umur di bawah 16 tahun ke bawah semakin mewaspadai hepatitis akut misterius. Apa pesannya?
ADVERTISEMENT
“Ya yang pertama ditujukan kepada orang tua yang mempunyai anak di bawah 16 tahun, artinya di belahan dunia itu hampir 46 negara itu sudah ada negara yang melaporkan akan hepatitis. Untuk itu perlu hati-hati bagi yang punya anak 16 tahun ke bawah,” kata Syahril saat dihubungi kumparan, Selasa (2/6).
Ia mengungkapkan penularan terjadi melalui mulut gastrointestinal. Sehingga cuci tangan menjadi bagian penting bagi orang tua, anak, dan pengasuh untuk menjaga kebersihan.
“Bahwasanya penularan ini melalui mulut gastrointestinal untuk itu cuci tangan menjadi syarat wajib untuk anaknya, orang tuanya. Bahkan pengasuhnya yang akan memberi makan atau minum gitu ya,” jelas Syahril.
Selain itu dengan memperhatikan makanan dan minuman serta pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan menjadi bagian penting juga dalam kehati-hatian menghindari kasus hepatitis akut misterius.
ADVERTISEMENT
“Kemudian makan dan minumlah yang matang, yang sehat, kemudian juga kebersihan lingkungan. Jangan sampai tempat makan minum itu bersamaan, sendiri-sendiri,” terang Syahril.
“Kemudian tidak usah panik karena Indonesia sudah punya pengalaman menangani kasus-kasus infeksi yang besar terutama itu pengalaman kita di COVID-19. Sehingga dengan kewaspadaan dini dan kepedulian tapi tetap tenang tidak cemas tidak panik,” ungkapnya.
Ia mendorong orang tua untuk mengenali gejala pada kasus hepatitis akut ini. Agar pertolongan dokter bisa lebih cepat.
“Sebagai orang tua yang punya anak di bawah 16 tahun tadi untuk mengenali gejala ini dan mintalah pertolongan atau pengobatan kepada dokter atau fasilitas penanganan kesehatan dengan cepat. Jangan nunggu dulu berat atau tidak sadar baru dibawa gitu,” tutup Syahril.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini sudah ada 50 kasus diduga hepatitis akut. Namun, yang berstatus probable hanya 7 orang, dan 17 lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan. Sisanya berstatus discarded atau sudah tidak terklasifikasi hepatitis akut.
Reporter: Rachel Koinonia