Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seorang pasien suspect virus corona di RS Kariadi Semarang meninggal dunia pada Minggu (23/2). Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes,Anung Sugihantono, mengatakan hasil lab Litbangkes menyatakan pasien itu meninggal karena pneumonia.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan itu meninggal bukan karena coronavirus. Karena berdasarkan hasil pemeriksaan swab (usap tenggorokan) itu negatif. Jadi dia meninggal karena gagal napas yang diakibatkan infeksi di paru-paru atau diagnosanya namanya pneumonia," kata Anung saat dihubungi, Selasa (25/2).
Anung menambahkan, pada saat meninggal, hasil lab pria berusia 37 tahun itu belum keluar. Hasil lab baru keluar tanggal 24 Februari.
"Pada saat meninggal karena laboratorium belum keluar maka tata kelolanya disebutkan bahwa tata kelolanya sesuai dengan (penyakit) new emerging," jelas dia.
Lalu, Anung menjelaskan soal penyebab pneumonia sebagai cause of death pasien tersebut. Sesuai dengan apa yang disampaikan pihak RS Kariadi, lanjut dia, pneumonia itu bisa disebabkan karena tiga faktor. Bukan hanya karena virus corona .
ADVERTISEMENT
"Yang disampaikan RS Kariadi cause of death itu karena kegagalan pernapasan karena pneumonia. Penyebab pneumonia itu bisa karena infeksi kuman, bisa karena infeksi virus, bisa karena infeksi bakteri," jelas dia.
Sebagai informasi, pasien tersebut mulai dirawat di RSUP dr Kariadi pada 19 Februari lalu. Pasien merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit daerah di Jateng. Pada 20 Februari 2020, RS Kariadi mengirimkan sampel swab pasien itu ke Litbangkes Kemenkes RI.
Pasien memiliki riwayat perjalanan dari Spanyol transit di Dubai. Kemudian, pasien kembali ke Indonesia pada 12 Februari. Pasien mulai dirawat pertama kali pada 17 Februari.
"Tetapi karena ini ada riwayat perjalanan kemudian ada di guideline bahwa itu perlu ada perlu perawatan isolasi dirawatlah di ruang isolasi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi, Agoes Oerip Poerwoko, pasien tersebut dirujuk ke RSUP dr Kariadi pada tanggal 19 Februari. Pasien saat itu datang dengan keluhan sesak napas atau pneumonia dan demam.
Lalu pasien yang dirahasiakan identitasnya itu diisolasi sebelum meninggal pada Minggu (23/2).