Kemenkes: Pasien Suspect di Cianjur Meninggal Bukan karena Virus Corona

3 Maret 2020 13:39 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memindai masyarakat dengan alat khusus untuk mendeteksi virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memindai masyarakat dengan alat khusus untuk mendeteksi virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
ADVERTISEMENT
Sekretaris Direktoral Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menegaskan bahwa pasien suspect yang meninggal di Cianjur dipastikan bukan karena virus corona. Kemenkes sudah melakukan pemantauan yang menunjukan hasilnya negatif terdampak virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 yang negatif (corona). Jadi meninggalnya bukan karena COVID-19," kata Yuri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3).
Kendati demikian, juru bicara soal penangangan corona itu belum bisa memberikan informasi rinci terkait penyebab kematian yang bersangkutan. Dia menjelaskan masih akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
"Akan kami tanyakan ke rumah sakitnya," ujarnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto memberikan penjelasan kepada media. Foto: ANTARA/Katriana
Sebelumnya, pasien suspect virus corona berusia 50 tahun di Cianjur meninggal dunia, Selasa (3/3). Pria yang merupakan karyawan Telkom di Bekasi itu meninggal dunia di Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) Cianjur. Pasien belum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Berdasarkan informasi, warga Bekasi yang tengah berkunjung ke rumah saudaranya di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, itu meninggal dunia Selasa subuh, sekitar pukul 04.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Meninggal dunia tadi pagi di RSDH, belum sempat dirujuk ke Bandung," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, di Cianjur, Selasa (3/3/2020).
Menurut Yusman, pasien tidak langsung dirujuk lantaran kondisinya terus mengalami penurunan. Oleh karena itu, pihak rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan penanganan medis agar pasien bisa membaik sehingga dapat segera dirujuk ke Bandung.
"Tapi ternyata kondisinya terus menurun, hingga akhirnya meninggal dunia," kata Yusman.
Pasien tersebut baru saja pulang tugas dari Malaysia. Ia berada di Negeri Jiran dari tanggal 14 Februari dan pulang pada 17 Februari.