Kemenkes: PPKM Hanya Alat Saja, Orang Pakai Masker sampai COVID Terkendali

30 Agustus 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan bahwa PPKM hanya alat dalam penanganan pandemi COVID-19. PPKM akan dicabut jika sudah ada evaluasi dari Indonesia serta rekomendasi dari WHO.
ADVERTISEMENT
"PPKM itu akan hanya alat saja ya. Jadi kalau kita lihat PPKM 1/2 apakah sudah bebas semua nggak? Orang harus pakai terus (masker/prokes) sampai terkendali betul,” ungkap Syahril dalam acara peresmian gedung Dr. R. Soeharto, pada Selasa (30/8).
Ia mengatakan, parameter COVID terkendali banyak. Yang saat ini paling berpengaruh adalah angka hospitality dan angka kematian.
“Kalau banyak kasus pun dan tidak ada dirawat rumah sakit dan kematian itu kita aman,” kata Syahril.
“Indikatornya itu kalau tidak terjadi peningkatan terus menerus, dan tingkat hospitality dan fatality,” ujar Syahril.
Lantas mengapa saat ini kasus tidak setinggi yang diprediksi? Sebelumnya bahkan ada ahli menyebut bakal tembus 20 ribuan di gelombang Omicron BA.4 dan BA.5
ADVERTISEMENT
“Ya karena tidak ada lagi testing massal dan nggak ada lagi (angka peningkatan). kita kan masih di bawah 2/3% (fatality),” sambungnya.
"Penyakit itu tidak semua negara ada puncaknya, bisa naik kemudian turun. Yang dulu prediksi puncak ternyata saya ini kita tidak bisa mengatakan ini sudah sampai di puncak. karena masih di 3-4 ribuan (kasus),” pungkasnya.