Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kemenkes Sebut dr Piprim Pelintir Alasan Mutasi: Tak Terkait Isu Kolegium
7 Mei 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri Bidang Dukungan Strategis Organisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rendi Witular angkat bicara atas mutasi yang dilakukan kementerian kepada sejumlah dokter spesialis anak. Salah satunya mutasi Ketua IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso dari RSCM ke RS Fatmawati.
ADVERTISEMENT
Piprim menilai, alasannya dimutasi aneh. Ia juga menduga terkait dengan kritik pedasnya terkait kolegium yang kini di bawah Kemenkes.
Rendi menjelaskan, sebelumnya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2003 di bawah organisasi profesi, sehingga kolegium harus bersifat independen.
“Cuma tujuannya ini dipelintir, seolah olah ini terkait kolegium. Kolegium itu itu kan yang menentukan standar kesehatan, Sebelum UU Kesehatan itu di bawah organisasi profesi. Dengan adanya itu, akhir Oktober atau November kolegium dilimpahkan ke pemerintah, termasuk anak,” jelas Rendi kepada wartawan, Rabu (7/5).
Alasan lainnya, kata Rendi, guna menghindari penyalahgunaan kepentingan organisasi di dalam kepengurusan kolegium. Sehingga pemerintah memutuskan mengambil alihnya.
“Padahal mereka punya peranan penting. Padahal di luar pemerintah kayak ormas gitulah, jadi bahaya. Nah akhirnya dikembalikan ke pemerintah karena mengurusi orang banyak. Jadi dilembagakan melalui undang-undang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga membantah bahwa Kemenkes hanya melakukan rotasi kepada tiga dokter. Katanya, ada sepuluh dokter yang juga dimutasi. Menurutnya, hal yang dilakukan dr Piprim telah mencederai arti dari organisasi itu sendiri.
Dari keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat tiga dokter spesialis anak yang dimutasi dan satu dokter diberhentikan. Keempatnya merupakan pengurus IDAI.
“Dia menyalahgunakan organisasinya untuk menekan pemerintah sehingga mutasinya dibatalkan. Itu cara caranya enggak benar dan nggak semua IDAI itu mendukung dia. Kok organisasi ini dibawa ke keuntungan pribadi kelompok dia,” tutur Rendi.
“Sejak akhir tahun itu, Kemenkes sudah mutasi puluhan dokter. Mereka kan PNS ya, sudah puluhan, baru sekarang ini ribut,” tambah dia.
Penjelasan dr. Piprim
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso berbicara tentang akar masalah dari kepindahannya ke Rumah Sakit (RS) Fatmawati oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, mutasi yang dilakukan Kemenkes berawal dari kritiknya terhadap pengambilalihan kolegium yang semula independen menjadi milik Kemenkes. Hal ini menuai polemik antara organisasi profesi dan pemerintah.
“Kolegium bersifat Independen, fokus pada kualitas dokter, dan tidak tunduk pada kepentingan politik. Di Undang-Undang No 17 tahun 2023 kolegium itu dibentuk oleh kelompok ahli, kelompok pakar, yang sifatnya independen," kata Piprim dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama DPR, di Ruang Rapat BAM, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5).
Namun, menurutnya, dalam pelaksanaannya kolegium telah kehilangan independensinya karena anggotanya dipilih secara voting atau ditunjuk langsung oleh Kemenkes. Padahal, kata Piprim, seharusnya pemilihan dilakukan berdasarkan kongres yang telah disepakati oleh organisasi.
Kolegium adalah badan ilmiah yang menetapkan standar pendidikan dan kompetensi dokter spesialis, yang terdiri dari para ahli profesional dan guru besar. Kolegium berfungsi untuk menjaga marwah keilmuan dengan tujuan menjaga kualitas dokter dan pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT