Kemenkes Soal 216 Anak Kena Sifilis: Hubungan Seks karena Ekonomi-Kesenangan

3 Desember 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sifilis. Foto: StanislavSukhin/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifilis. Foto: StanislavSukhin/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mencatat data terkait penyebaran penyakit sifilis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan terbaru, sebanyak 216 anak di bawah usia 15 tahun diketahui terjangkit sifilis.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Ina Agustina Isturini, mengungkapkan beberapa dugaan penyebab di balik kasus-kasus ini.
“Kami mengumpulkan data rutin untuk kasus-kasusnya. Untuk penyebabnya perlu ditelaah lebih lanjut,” ujar Ina pada Selasa (3/12).
Menurut Ina, ada sejumlah faktor yang diduga menjadi latar belakang mengapa anak-anak tersebut terjangkit sifilis. Salah satunya adalah kebutuhan ekonomi yang memaksa anak-anak untuk menjual jasa seksual.
Data kasus penyakit infeksi menular seksual di Indonesia. Foto: Kemenkes RI
Selain itu, ada pula faktor kesenangan, pengaruh lingkungan atau pergaulan bebas, menjadi korban kekerasan seksual, serta budaya kawin muda di beberapa daerah di Indonesia.
“Misal anak tersebut memang menjual seks karena kebutuhan ekonomi atau kesenangan atau karena pengaruh lingkungan/pergaulan bebas atau karena menjadi korban, atau karena budaya kawin muda,” tambah Ina.
ADVERTISEMENT
Dari data Januari sampai September 2024, penyakit sifilis kategori dini menjadi yang paling banyak diidap masyarakat. Total ada 8.984 kasus.
Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang menular melalui aktivitas seksual.
Sifilis berdasarkan gejalanya juga memiliki tingkatan berbeda. Mulai dari sifilis sekunder hingga sifilis primer.
Untuk sifilis primer biasanya menimbulkan luka seperti melepuh di bagian infeksi.
Dari data yang diungkap, ada usia 15-19 tahun yang sudah mengidap sifilis. Namun dari data yang disajikan, tidak disebutkan detail jumlah kasusnya.
Dari data di bawah ini, tampak ada warna biru yang menunjukkan ada warga di usia 15-19 tahun yang mengidap sifilis. Bahkan ada anak di bawah usia 15 tahun yang terjangkit penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
"216 anak (di bawah 15 tahun) sifilis)," kata Kabiro Humas Kemenkes Aji Muhawarman.