news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemenkes soal Corona 50 Ribuan: Testing dan Tracing Jauh Lebih Baik

16 Juli 2021 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Kasus konfirmasi corona harian terus menunjukkan adanya lonjakan yang semakin tinggi. Bahkan dalam dua hari terakhir, tercatat ada penambahan kasus di atas 50 ribu.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kasus ini tentu buat sebagian besar masyarakat merasa khawatir. Terlebih kini kasus aktif tercatat telah lebih dari 480 ribu kasus se-Indonesia.
"Jadi kita tahu, ya, sejak awal Juli itu kita melihat terjadi peningkatan yang luar biasa terhadap kasus COVID-19. Bahkan kemarin rekor tertinggi 53 ribu kasus positif bisa kita deteksi. Tapi saya mau jelaskan jangan kemudian masyarakat jadi khawatir," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi dalam Live Corona Update kumparan, Jumat (16/7).
Namun, ada baiknya masyarakat menyadari sisi lain di balik puluhan ribu kasus yang bertambah setiap harinya. Ini memperlihatkan bahwa betul bahwa risiko penularan cukup tinggi.
Selain itu, peningkatan terjadi lantaran adanya peningkatan testing dan juga tracing pada orang yang bergejala maupun punya kontak erat dengan pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kita boleh khawatir dengan kasus yang tinggi itu membuktikan bahwa memang penularan yang terjadi masih sangat tinggi masih kita temukan kasus yang banyak. Peningkatan kasus ini dikarenakan memang karena tracing dan testing kita yang jauh lebih baik tentu kita bisa mendeteksi kasus lebih banyak," tambahnya.
Selain itu, dengan tingkat testing dan tracing yang tinggi ini juga memungkinkan untuk menemukan orang yang sakit lebih banyak. Sehingga, baik itu yang tanpa gejala maupun bergejala, dapat mendapatkan penanganan yang tepat.
"Manfaatnya apa di saat kondisi lonjakan kasus seperti ini adalah kita bisa segera menemukan orang yang sakit, maka termasuk yang tidak bergejala ya," pungkasnya.