Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, belum ada satu pun kasus positif virus corona yang ditemukan di Indonesia. Terkait hal ini, ada beberapa pihak yang yang meragukan klaim itu, salah satunya peneliti Harvard University T.H. Chan School of Public Health di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini telah dipublikasi di layanan arsip pra-publikasi ilmiah online medRxiv pada 5 Februari 2020..
Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pihaknya dapat mengidentifikasi virus corona. Kepala Balitbang Kemenkes, dr Siswanto, menjelaskan Indonesia memiliki Litbang Kemenkes sebagai laboratorium nasional untuk penyakit yang baru muncul.
Tempat itu, menurut dia, sudah sangat berpengalaman karena pernah menangani kasus flu burung dan MERS.
"Pada dasarnya pemeriksaan terhadap virus yang baru muncul ini menggunakan pendekatan biomolekuler. Yakni pendekatan dari genomic-nya, sehingga pemeriksaan menggunakan PCR atau Polymerase Chain Reaction. Jadi artinya dengan suatu penggandaan DNA atau RNA, apakah betul itu adalah RNA dari coronavirus," kata Siswanto di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/2).
ADVERTISEMENT
Di laboratorium tersebut, terdapat sejumlah mesin yang dapat mendeteksi virus baru. Sehingga ia menegaskan Indonesia mampu mendeteksi virus corona .
"Bahkan kita memiliki 4 mesin NCS (Nect Generation Sequencing), sekuensi genome sehingga nanti bisa dilacak apakah betul ini adalah nCov atau bukan. Jadi pada dasarnya dalam memeriksa ini kita menggunakan standar WHO, dan kita juga diakreditasi oleh WHO dengan menggunakan primer untuk nCov," jelasnya.
"Jadi saya hanya ingin katakan bahwa selama ini ada berita-berita yang menyangsikan. Jadi kita mampu karena kita sudah pengalaman dalam Flu Burung hingga MERS," tegasnya.
Namun untuk mendeteksi virus corona , harus melewati sejumlah rangkaian tes dan tidak bisa selesai dalam hitungan jam. Setidaknya, kata Siswanto, membutuhkan waktu seharian untuk dapat mendeteksi virus.
ADVERTISEMENT
"Caranya adalah RNA diekstrasi dulu, kemudian ditambah reagen tertentu, kemudian ujungnya masuk mesin PCR kurang lebih 2 jam. Total waktu satu hari untuk memeriksa itu," pungkasnya.