Kemenkes Terapkan Protokol Kesehatan di Pengungsian Banjir Bandang Luwu Utara

19 Juli 2020 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
ADVERTISEMENT
BNPB mengumumkan jumlah warga yang mengungsi akibat bencana banjir bandang di Luwu Utara kini mencapai 14.483 jiwa. Mereka tersebar di 76 titik pengungsian yang ada di 3 kecamatan.
ADVERTISEMENT
Kemenkes memastikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 akan tetap diterapkan di lokasi pengungsian. Hal itu demi mencegah penularan virus corona.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Siylvana, mengakui penerapan protokol kesehatan di tengah bencana sulit dilakukan. Namun, pihaknya akan berusaha untuk menerapkan itu dalam menangani pengungsi.
"Protokol kesehatan walau tidak mudah dilakukan di areal pengungsian, namun ini harus jadi perhatian penuh semua pihak. Tidak hanya tenaga kesehatan namun semua pihak agar tidak terjadi bencana lebih parah lagi," kata Budi dalam konferensi pers penanganan banjir bandang Luwu Utara di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/7).
Evakuasi jenazah korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
Budi memastikan protokol kesehatan tidak hanya diterapkan bagi para pengungsi. Menurut Budi, hal itu juga harus jadi perhatian tenaga kesehatan yang terjun ke lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
"Cukup banyak saat ini tenaga kesehatan yang datang ke Kabupaten Luwu Utara dan ini harus jadi perhatian bersama untuk itu kami dari Kemenkes dan BNPB akan kirim rapid test dalam jumlah yang cukup kepada Kabupaten Luwu Utara," kata Raditya.
Selain alat rapid test, Kemenkes juga akan mengirimkan bantuan masker untuk tenaga kesehatan dan masyarakat.
"Pemberian masker kain bagi masyarakat juga dilakukan baik dari Kemenkes maupun BNPB. Hasil koordinasi kami dengan BNPB juga hari ini akan dikirim 200 ribu masker kain dari pusat," kata Budi.

Banjir Bandang Luwu Utara

Banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7). Bencana itu melumpuhkan akses keluar masuk wilayah Luwu Utara melalui darat khususnya jalan nasional Palopo-Massamba yang tertimbun lumpur dengan ketebalan hingga 2 meter.
ADVERTISEMENT
Hingga Minggu (19/7), sebanyak 36 orang dilaporkan meninggal dunia. Lalu 58 orang luka-luka dan 40 orang masih hilang. Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat untuk 30 hari ke depan sejak 14 Juli 2020.