Kemenkes Tunjuk RSPI Sulianti Saroso Periksa Spesimen Hepatitis Akut pada Anak

6 Mei 2022 6:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSPI Sulianti Saroso Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RSPI Sulianti Saroso Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan tengah menginvestigasi kasus kematian 3 anak karena hepatitis akut misterius.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis resminya, Kemenkes telah menunjuk antara lain Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Dr. Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran UI sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen.
Tak hanya itu, Kemenkes meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi, serta menyiapkan RS rujukan di setiap Kabupaten.
Sebelumnya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, telah menerbitkan surat edaran kepada instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
Gambar mikroskopis elektron transmisi (TEM) ini mengungkapkan adanya partikel virus hepatitis B (HBV) (oranye). Virion bulat, yang berukuran diameter 42nm, dikenal sebagai partikel Dane. Foto: CDC/Dr. Erskine Palme
Adapun kasus hepatitis akut misterius pada anak telah menjadi perhatian WHO. Hingga akhir April, WHO telah mendapat ratusan laporan kasus yang tersebar di seluruh dunia seperti Inggris, Spanyol, Israel, dan Amerika Serikat. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, 3 anak (rentang usia 2-11 tahun) dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM). Mereka dibawa ke RSCM ketika sudah dalam kondisi berat.
Dokter spesialis penyakit anak, Dr.dr Hanifah Oswari, menyatakan gejala hepatitis akut hampir mirip dengan gangguan pencernaan pada anak.
Jika anak menunjukkan gejala gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan sakit perut, orang tua sudah harus membawa anak tersebut ke fasilitas kesehatan dan rumah sakit terdekat.S
Sehingga Hanifah meminta para orang tua selalu waspada dan tidak menunggu gejala menunjukkan keparahan. Seperti kulit yang menguning dan feses yang berwarna tidak normal.