Kemenkes: Vaksin Sinovac dan Zifivax Kini Bisa Dipakai untuk Booster

2 Juni 2022 9:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Dr Prima Yosephine menyatakan bahwa Vaksin Sinovac sudah dapat menjadi vaksin booster. Termasuk bagi masyarakat yang menerima vaksin primer Sinovac juga (homolog).
ADVERTISEMENT
“Untuk pemberian vaksinasi dosis booster sudah juga diedarkan surat dari Dirjen P2P di tanggal 24 mei 2022 dengan memasukan Vaksin Sinovac sebagai booster homolog seluruh sasaran yang sudah mendapat dosis primer Sinovac,”jelas Prima dalam rapat virtual dikutip Kamis (2/6).
Selain itu, dalam surat yang tersebut juga disebutkan bahwa Vaksin COVID-19 Zifivax sudah diizinkan untuk menjadi vaksin booster heterolog bagi yang sudah mendapatkan dosis primer Sinovac dan Sinopharm.
Vaksin booster heterolog yaitu pemberian dosis lanjutan atau dosis ketiga dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapatkan sebelumnya.
“Dalam surat itu Vaksin Zifivax sudah boleh diberikan sebagai booster heterolog bagi sasaran yang sudah mendapat dosis primer lengkap Sinovac dan Sinopharm mungkin demikian,” kata Prima.
ADVERTISEMENT
Molnupiravir dan Zifivax Siap Diproduksi Dalam Negeri. Foto: kumparan
Berdasarkan data dari Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPPN), per tanggal 28 Mei, terdapat 412 juta dosis vaksin yang diberikan ke masyarakat di Indonesia.
Dengan 61% untuk vaksinasi dosis lengkap dan cakupan vaksinasi booster yang masih tergolong rendah yaitu 25 % dari total populasi di Indonesia.
“Data KPCPEN per tanggal 28 Mei kita sudah memberikan lebih dari 412 juta suntikan, yang di mana lebih 61% dari sasaran kita sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Namun cakupan booster kita memang rendah yaitu 16% dari total populasi,” ujar Prima
Maka dari itu, dengan diizinkannya Vaksin Sinovac sebagai booster homolog dan Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog, diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi primer maupun booster di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia