Kemenkes: Vaksinasi Corona untuk 181 Juta Warga Hanya 15 Bulan, Bukan 3,5 Tahun

3 Januari 2021 13:54 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Kemenkes menegaskan proses vaksinasi corona di Indonesia akan berjalan selama 15 bulan, bukan 3,5 tahun. Jubir Vaksin COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksinasi bakal dimulai Januari 2021.
ADVERTISEMENT
"Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi COVID-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/1).
Nadia menjelaskan, pemberian vaksin corona selama 15 bulan ini terdiri dari 2 periode. Periode pertama yaitu Januari hingga April 2021. Pada periode ini prioritas penerima vaksin adalah 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.
Kemudian, periode kedua berlangsung selama 11 bulan yaitu April 2021 hingga Maret 2022. Penerima vaksin adalah sisa masyarakat yang belum divaksin pada periode pertama.
Pekerja memindahkan kontainer berisi vaksin corona Sinovac setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12). Foto: Muchlis Jr/Istana Presiden/via Reuters
Dalam kesempatan itu, Nadia juga menegaskan bahwa vaksinasi tidak akan berlangsung selama 3,5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Adapun yang dimaksud Pak Menteri adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia. Sementara Indonesia menyelesaikan vaksinasi dalam kurun 15 bulan. Mulai Januari 2021-Maret 2022," lanjut dia.
Lebih lanjut, Kemenkes meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama vaksinasi berlangsung. Sebab, perjalanan untuk keluar dari pandemi corona masih panjang.
"Penerapan 3M, serta memperkuat 3T, tracing testing treatment merupakan upaya penghentian penyebaran lengkap COVID-19 secara efektif," tutup dia.