Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kemenkumham Bali Catat Ada 3.870 Warga Jepang, Belum Ada Laporan soal Pemulangan
15 Juli 2021 10:51 WIB
·
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
Beberapa perusahan Jepang di Indonesia mengevakuasi karyawannya balik ke Negeri Sakura. Hal ini berkaitan lonjakan kasus corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk mencatat ada sekitar 3.870 WN Jepang di Bali per April 2021 lalu.
Mereka tercatat sebagai WNA yang memiliki izin tinggal terbatas, tetap dan kunjungan. Namun, ia belum tahu lebih lanjut ada atau tidak proses evakuasi atau pemulangan WN Jepang dari Bali.
"Mereka memang ada melakukan perpanjangan (izin tinggal) di Bali, terus kalau mereka ke Jakarta dan berangkat lewat sana kita tidak tahu pastinya," kata dia saat dihubungi, Kamis (15/7).
Adapun rincian WN Jepang tersebut adalah sebanyak 1.834 orang tercatat memegang izin tinggal terbatas, 319 orang tercatat memegang izin tinggal tetap, dan 1.717 orang tercatat memegang izin tinggal kunjungan.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan, pemerintah Jepang akan membantu proses kepulangan warganya. Warga yang kembali dari Indonesia akan menjalani beberapa persyaratan mencegah penyebaran virus.
ADVERTISEMENT
"Langkah tersebut termasuk karantina 10 hari," kata Kato pada Selasa (13/7) dikutip dari Jiji Press.
Ia menuturkan, sejumlah warga Jepang di Indonesia pulang pada Rabu (14/7) lalu. Keterangan Kedubes Jepang di Indonesia, sembilan warganya meninggal karena corona. Kesembilan orang itu tutup usia dalam kurun waktu sebulan atau 26 Juni sampai 12 Juli. Usia mereka relatif muda, antara 30 sampai 40-an.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini