Kemenkumham Bali Pantau Blogger Jerman yang Diusir Terkait Tulisan 'Antre 5 Jam'

2 Agustus 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tempat wisata di Bali. Foto: Guitar photographer/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempat wisata di Bali. Foto: Guitar photographer/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pihak Kemenkumham Bali meminta blogger asal Jerman Sebastian Powell angkat kaki dari Pulau Dewata dalam pekan ini. Hal ini buntut dari tulisan yang dibuat Sebastian terkait mimpi buruk antre lima jam saat pemeriksaan orang asing di Imigrasi Bandara Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
"Dalam minggu ini juga akan kita perintahkan pulang. Dan yang bersangkutan sudah mengetahui adanya ultimatum itu karena sudah kita ingatkan," kata Kakanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu kepada wartawan, Selasa (2/8).
Anggiat mengatakan, Sebastian kini menetap sementara di kawasan Kota Denpasar. Ia telah memerintahkan Imigrasi Ngurah Rai dan Imigrasi Kota Denpasar memantau aktivitas Sebastian sebelum pulang ke negara asalnya.
"Saya sudah instruksikan ke Imigrasi baik di Ngurah Rai, Denpasar, maupun divisi (lainnya)," kata Anggiat.
Anggiat menegaskan, permintaan agar Sebastian keluar dari Bali atau wilayah Indonesia sebagai bentuk sanksi atas artikel yang ditulisnya. Menurutnya, sanksi pengusiran sudah cukup bagi Sebastian daripada membawa artikel tersebut ke ranah hukum.
"Karena kondisi gini kita masih pendekatan persuasif. Kita berkoordinasi dengan stakeholder lainnya jadi ada masukan kita harus bersikap bijak, dalami dulu, karena kita enggak tahu motifnya apa. Jadi ada kepentingan lain yang kita persiapkan," katanya.
ADVERTISEMENT
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Menurut Anggiat, pihaknya sudah melakukan klarifikasi terhadap Sebastian. Hasilnya Sebastian diketahui menulis ulang cerita orang lain dan tidak bisa memastikan kapan antrean lima jam berlangsung.
"Yang bersangkutan hanya menceritakan apa kata orang, tapi dia tidak bisa memastikan kapan itu terjadi, di mana itu terjadi. Dia hanya re-telling apa yang dikatakan orang. So, boleh dikatakan ini a little bit of a makeup story," kata Anggiat.
Selain itu, Sebastian tidak merasakan antrean sepanjang lima jam saat masuk ke Bali beberapa waktu lalu. Berdasarkan rekaman CCTV, sejak turun dari pesawat, pemeriksaan protokol kesehatan di konter Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar, dan pemeriksaan dokumen perjalanan di konter imigrasi, Sebastian hanya menghabiskan waktu sekitar 53 menit.
ADVERTISEMENT
Anggiat memang tak menampik adanya antrean pemeriksaan dokumen perjalanan penumpang di konter Imigrasi. Masing-masing penumpang membutuhkan waktu antrean sekitar 13 menit, bukan lima jam seperti dinyatakan Sebastian.
Ia menuturkan, saat ini Bandara Ngurah Rai melayani 47 penerbangan internasional dari 22 negara. Berdasarkan simulasi, sejak turun dari pesawat, pemeriksaan di KKP dan Imigrasi, masing-masing penumpang membutuhkan waktu antre sekitar dua jam.
Antrean 13 menit atau 2 jam ini disebabkan tiga dari 16 konter Imigrasi sedang direnovasi untuk menyambut perhelatan Presidensi G20 pada November 2022. Selain itu, sekitar pukul 11.00 -14.00 WITA, ada 10-12 penerbangan dengan pesawat besar mendarat ke Bali dalam waktu bersamaan.
Menurut Anggiat, antre 13 menit di Imigrasi atau dua jam untuk keluar dan masuk Bali masih dalam situasi normal.
ADVERTISEMENT