Kemenkumham Usut WN AS yang Viral Ajak WNA Pindah ke Bali Saat Pandemi Corona

18 Januari 2021 13:46 WIB
Suasana Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Seorang WNA dengan akun Twitter @kristentootie atau Kristen Gray menjadi viral karena mengajak WNA pindah ke Bali saat pandemi virus corona dengan mengakali aturan imigrasi, Minggu (17/1) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kemenkumham Bali turun tangan mencari keberadaan Gray, wanita asal Amerika Serikat. Informasi awal, sponsor atau penjamin Gray masuk Indonesia diduga berada di Jakarta.
“Sejauh ini kami sudah menurunkan beberapa tim. Tim melakukan pengecekan terhadap sponsor yang bersangkutan dan tadi sudah kami hubungi sponsor tersebut, sponsornya berada di Jakarta tapi memang alamatnya benar di Bali,” kata Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Eko Budianto, Senin (18/1).
Berdasarkan data yang diperoleh dari akun Twitter WNI tersebut, Eko menduga ia tinggal di Nusa Dua, Kabupaten Klungkung, Bali. Tim Imigrasi Ngurah Rai pun telah turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.
Foto udara Pantai Nusa Dua di Bali. Foto: Shutter Stock
Sejauh ini, Eko belum info akurat terkait data keimigrasian dan izin tinggal WNA tersebut. Tidak menutup kemungkinan nama yang digunakan WNA itu bukan nama yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini kami cek di data perlintasan belum ada mendapatkan nama Kristen Gray,” kata dia.
Jika WNA tersebut ditemukan, Kemenkumham akan memeriksa keabsahan dokumen keimigrasian. Selanjutnya, pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran keimigrasian dan bila terbukti melanggar akan diberikan sanksi.
Selain pengecekan dari sisi data imigrasi, Eko juga telah mengerahkan pihak lain seperti satpol PP.
Cuitan viral Kristen Gray itu tertuang dalam sebuah utas yang menceritakan penderitaan yang dialami dalam mencari pekerjaan di negara asalnya, Amerika Serikat. Perempuan Afro-Amerika tersebut mengaku masuk Bali tahun 2019 bersama sang kekasih.
Wabah corona membuat mereka tak bisa kembali ke negaranya dan memutuskan untuk tetap tinggal di Bali. Ia mengaku bekerja sebagai desainer grafis.
ADVERTISEMENT
Menurut Gray, biaya tinggal di Bali murah. Dia membandingkan dengan biaya sewa rumah. Di Los Angeles, dia harus membayar 1.300 dolar AS (Rp 18,3 juta) sementara di Bali cuma 400 dolar AS (Rp 5,6 juta).
Keindahan Sawah Tegallalang, Bali Foto: Flickr/McKay Savage
Gray menjelaskan, dengan biaya hidup yang murah, dia bisa menikmati gaya hidup mewah. Lingkungan di Bali juga ramah pada kelompok LGBT dan komunitas kulit hitam.
Untuk mempromosikan WNA datang dan tinggal di Bali, dia membuat ebook Our Life is Yours dengan harga sekitar Rp 400 ribu.
Dia mengaku memiliki agen visa dan trik khusus cara masuk ke Bali saat pandemi virus corona.
Banyak yang mengkritik utas perempuan tersebut karena memiliki izin tinggal (visa) ilegal hingga menjadi trending di Twitter. Utas tersebut saat ini telah dihapus, meski demikian sudah banyak yang meng-capture-nya dan memuat ulang di Twitter.
ADVERTISEMENT
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona