Kemenlu: 2 Remaja WNI di Philadelphia Tidak Luka, Tapi Mengalami Syok

27 Maret 2021 12:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta aksi menunjukkan tangannya secara simbolis saat aksi Stop Asian Hate di Garden Grove, California, Rabu (17/3). Foto: Apu Gomes/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi menunjukkan tangannya secara simbolis saat aksi Stop Asian Hate di Garden Grove, California, Rabu (17/3). Foto: Apu Gomes/AFP
ADVERTISEMENT
Dua remaja WNI di Philadelphia diduga menjadi korban penindasan dan serangan rasial. Kejadian tersebut langsung mendapat perhatian Kemenlu.
ADVERTISEMENT
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Yudha Nugraha, mengatakan kedua WNI yang diketahui berinisial N (18) dan M (17) itu ditampar saat sedang menunggu kereta Di SEPTA Station, City Hall. Selain ditampar, keduanya juga mendapatkan serangan verbal.
"Para korban tidak menderita luka fisik, namun mengalami syok. Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib," kata Yudha dalam keterangannya, Sabtu (27/3).
Selain itu, KJRI New York juga telah menghubungi Kantor Wali Kota Philadelphia untuk menyampaikan masalah ini dan meminta informasi mengenai tindak lanjut penanganan kasus.
Ilustrasi bullying. Foto: Shutter Stock
"Diinformasikan bahwa untuk sementara kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassement dan bullying. Polisi Philadelphia sedang menyelidiki rekaman CCTV kejadian dimaksud untuk menentukan apakah kasus ini bermotif rasial/kebencian terhadap etnis tertentu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah antisipasi, perwakilan RI di seluruh wilayah AS telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar selalu waspada, berhati-hati, dan melapor ke pihak berwajib dan perwakilan RI jika menjadi korban pelecehan atau kekerasan bermotif rasial.
"Perwakilan RI juga terus menjalin koordinasi intensif dengan simpul komunitas dan tokoh agama/pemuka masyarakat Indonesia untuk memperkuat monitoring dan sosialisasi," pungkasnya.
The Philadelphia Inquirer memberitakan, insiden ini terjadi saat mereka yang masih duduk di bangku sekolah menengah menunggu kereta Broad Street Line arah selatan di SEPTA Station, Minggu (21/3) malam, pukul 20.00 waktu setempat.
Dua remaja putri berusia 17 dan 18 tahun itu didatangi empat gadis kulit hitam. Tak diketahui apakah keduanya mengenal keempat gadis kulit hitam ini atau tidak, tapi dua di antaranya langsung menampar wajah dua remaja WNI tanpa sebab dan satu lainnya mengutuk dua WNI itu.
ADVERTISEMENT
Mereka meyakini telah menjadi sasaran rasial, karena keempat gadis kulit hitam itu tak menyerang warga lain yang berkulit putih, hitam, Hispanik [keturunan Spanyol] maupun Latin.
Seorang juru bicara SEPTA mengatakan, insiden itu awalnya tidak dilaporkan ke polisi stasiun maupun Departemen Kepolisian Philadelphia. Namun akhirnya diselidiki pihak berwenang.
Belakangan, kelompok minoritas di AS khususnya masyarakat keturunan Asia menjadi korban diskriminasi dan kriminalitas. Puncaknya adalah serangan penembakan spa dan tempat pijat di Atlanta.