Kemenlu Pastikan Pasukan UNIFIL Indonesia Tak Akan Ditarik dari Lebanon

4 Oktober 2024 18:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota TNI yang tergabung dalam UNIFIL sedang berpatroli di perbatasan Libanon-Israel. Foto:  UN Peacekeeping
zoom-in-whitePerbesar
Anggota TNI yang tergabung dalam UNIFIL sedang berpatroli di perbatasan Libanon-Israel. Foto: UN Peacekeeping
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasukan militer Indonesia yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) --yang bertugas menjalankan misi perdamaian dari PBB di Lebanon-- tak akan ditarik mundur, meski konflik antara Lebanon dan Israel sedang berkecamuk.
ADVERTISEMENT
"Bahwa komando akan tetap berada di tangan PBB, artinya pasukan kita terus akan mengikuti berbagai macam langkah yang ditetapkan oleh PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, di Kantor Kementerian Luar Negeri pada Jumat (4/10).
Roy menyebut, ada 1.232 personel militer Indonesia yang tergabung ke dalam UNIFIL. Menurut dia, Indonesia jadi negara terbanyak yang menyumbang personelnya untuk menjalankan misi perdamaian.
Jubir Kementria luar negeri Roy Soemirat (kanan) dan Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha (kiri) saat Konferensi pers di kantor Kemlu Jumat (9/8) Foto: Tiara Hasna/kumparan
"Kita akan selalu terus berada di dalam satu komando di bawah komando PBB mengenai pergerakan pasukan UNIFIL tersebut, terlepas dari berbagai macam dinamika yang sekarang terjadi," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Rabu (25/9) memerintahkan Menlu Retno Marsudi mempersiapkan evakuasi WNI jika kondisi Lebanon memburuk. Jokowi turut mengutuk serangan Israel di Lebanon tersebut.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Pasqual Gorriz (UNIFIL) Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)
Saat masih ada ratusan WNI yang memilih tetap berada di Lebanon. Sejak siaga 1 ditetapkan Pemerintah RI ke Lebanon, baru 65 orang WNI yang memilih dievakuasi pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT