KemenP2MI Kawal Kasus Kematian Soleh Darmawan di Kamboja, Diduga Ada TPPO

17 April 2025 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat Konferensi Pers di Gedung BP2MI, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat Konferensi Pers di Gedung BP2MI, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menjelaskan langkah konkret kementeriannya akan mendampingi proses hukum keluarga Soleh Darmawan (24), pekerja migran Indonesia yang meninggal dunia di Kamboja.
ADVERTISEMENT
Menurut Karding, pihaknya melihat indikasi kuat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam kasus ini.
KemenP2MI menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi ibunda Soleh, Diana, serta kuasa hukum keluarga, melapor secara resmi ke Polda Metro Jaya.
“Kami pelajari ada indikasi dugaan TPPO-nya,” kata Karding saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/4).
“Alhamdulillah tadi Ibu Diana, Ibu korban hari ini beserta pengacaranya Pak Joni dan tim kami dari BP3M Jawa Barat, tim reaksi cepat kami ikut mendampingi Ibu Diana untuk melaporkan dugaan TPPO ke Polda Metro Jaya,” lanjutnya.
Soleh Darmawan (24), pekerja asal Bekasi tewas di Kamboja. Foto: Dok. Istimewa
Dari keterangan sang ibu, Soleh Darmawan berangkat ke Thailand pada 18 Februari 2025 bersama dua rekannya A dan S.
Namun, diketahui Soleh justru berada di Kamboja, dan pada 3 Maret 2025, ia dinyatakan meninggal dunia berdasarkan surat kematian dari KBRI Phnom Penh.
ADVERTISEMENT
Jenazah Soleh tiba di rumah duka pada 15 Maret 2025 dan langsung dilakukan pemeriksaan.
“Untuk itu selanjutnya kami akan mengawal ini, mudah-mudahan dapat ditindaklanjuti secara serius,” tegasnya.
Soleh Darmawan diduga adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ia meninggal pada 3 Maret 2025, saat dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kamboja. Ia diduga mengalami pendarahan di saluran pencernaan.
Soleh berangkat ke Kamboja usai menerima tawaran kerja dari tetangganya, Selly, untuk menjadi koki di Thailand. Ia kemudian diperkenalkan kepada seseorang bernama Ray. Pada 18 Februari 2025, Soleh berangkat ke Poipet, Kamboja, menggunakan visa kerja single entry.