Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Kemenristekdikti Tak Akan Minta Pertanggungjawaban Dwi Hartanto
10 Oktober 2017 14:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Pada 2016 lalu, Dwi Hartanto pernah diundang Kemenristekdikti ke acara 'Visiting World Class Porfessor'. Saat itu publik masih percaya, termasuk juga Kemenristekdikti, bahwa Dwi seorang ahli satelit dan asisten profesor di TU Delft University.
ADVERTISEMENT
Saat diundang datang ke Indonesia, Dwi diongkosi biaya akomodasi, mulai dari tiket dan hotel. Karena itu, ketika Dwi mengakui kebohongannya, ada pihak yang meminta agar Kemenristekdikti meminta pertanggungjawaban Dwi.
Namun pihak Kemenristekdikti sendiri terkait biaya untuk Dwi tak akan meminta tanggung jawab, termasuk tidak akan melapor ke polisi.
"Tidak, karena semua sudah jelas," kata Dirjen SDM Kemenristekdikti, Ali Gufron, yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Selasa (10/10).
Kemenristekdikti menyikapi kasus ini dengan bijak. Karena kebohongan yang dilakukan Dwi kembali ke dirinya sendiri.
"Yang paling rugi kan dia sendiri, karena lalu ada sidang etik untuk di tempatnya kuliah di Belanda," tegas Ali.
Ali berharap ada hikmah yang bisa diambil ilmuwan Indonesia dari kasus Dwi ini.
ADVERTISEMENT
"Ini peringatan untuk jaga integritas bagi ilmuwan Indonesia," tutup dia.