Kemensos Jamin Kebutuhan Korban Banjir di Masamba Terpenuhi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Ibu bapak sekalian tidak perlu ragu komitmen Presiden Jokowi dalam mewujudkan negara hadir membantu warga disetiap bencana seperti di Luwu Utara ini," kata Juliari, Jumat (17/7).
"Ibu Bupati tidak perlu sungkan atau ragu jika membutuhkan tambahan bantuan dari kami. Kami siap menambah," lanjut dia.
Juliari mengatakan, berdasarkan pengamatannya di lapangan, kebutuhan yang paling mendasar yang dibutuhkan para korban banjir adalah makanan dan air bersih. Terkait makanan, Juliari sudah meminta dapur umum Taruna Siaga Bencana (Tagana) terus beroperasi, memasak untuk para pengungsi.
"Saya perintahkan TAGANA memasak secara maksimal. Dapur umum yang saya tinjau ini dipastikan terus melayani suplai makanan," imbuhnya.
Jumlah bantuan yang sudah diberikan Kemensos untuk banjir di Masamba mencapai Rp 2 miliar. Rinciannya terdiri dari bantuan logistik, peralatan kebersihan dan santunan korban meninggal dunia. Tak menutup kemungkinan bantuan ini akan bertambah lantaran masih adanya korban yang belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Kita pastikan semua korban meninggal dunia dapat santunan. Hingga saat ini telah diberikan santunan kepada 23 ahli waris. Ini bisa kita tambah," kata Juliari.
Dukungan psikososial korban banjir Masamba
Selain bantuan berupa makanan atau materi, Kemensos juga menerjunkan tim layanan dukungan psiokososial (LDP). Mereka bertugas memulihkan trauma pengungsi terutama anak-anak agar tidak terguncang jiwanya atau mengalami stres.
"Jadi dukungan psikososial itu adalah kontak awal. Nah, bantuan psikososial dari sejak kejadian sudah datang. Kehadiran kita sebenarnya sudah memberikan penguatan," jelas Mensos.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin menjelaskan adanya tim LDP ini, anak-anak di pengungsian diharapkan lebih tenang menghadapi bencana yang bahkan merusak tempat tinggal mereka.
"Tim LDP akan menjangkau seluruh wilayah terdampak banjir bandang di Masamba kabupaten Luwu Utara, mereka bertugas memberikan rasa nyaman kepada korban banjir," tambah Pepen.
ADVERTISEMENT
Saat ini Pemkab Luwu Utara masih fokus membuka akses jalan yang terisolir akibat banjir terutama pada akses jalan Nasional untuk distribusi logistik.
Dari catatan BPBD Luwu Utara, jumlah pengungsi hingga saat ini sudah mencapai 14.483 jiwa. Jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Masamba yakni 7.748 jiwa, disusul Baebunta 5.808 jiwa, kemudian Sabbang 927 jiwa.
Dilansir Kendarinesia.id--partner 1001 media--kumparan, jumlah korban banjir mencapai 1594 orang. Dengan korban dalam perawatan sebanyak 16 orang dan meninggal dunia 36 orang. Sedangkan 1542 orang lainnya dinyatakan selamat.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )