Kementan: Anjing dan Kucing Belum Terbukti Tularkan Virus Corona ke Manusia

1 Agustus 2021 23:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anjing menggunakan masker. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing menggunakan masker. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing belum terbukti bisa menularkan virus corona ke manusia. Hal itu diungkapkan oleh Dirjen PKH Nasrullah dalam keterangan tertulis yang dimuat di situs Kementan pada 10 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Nasrullah mengatakan kecil kemungkinan hewan peliharaan menularkan virus corona ke manusia. Pernyataannya itu dikuatkan dengan hasil penelitian badan kesehatan dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).
"WHO dan OIE telah menegaskan bahwa penularan utama covid-19 terjadi antara manusia ke manusia," kata Nasrullah dikutip Minggu (1/8).
Nasrullah mengimbau agar masyarakat lebih fokus dalam pencegahan penularan COVID-19 antar manusia. Di sisi lain juga tetap waspada dengan penularan dari hewan kesayangan.
"Seperti halnya penularan virus melalui lingkungan atau barang, potensi penularan dari hewan kesayangan ke manusia tetap ada walaupun kecil," tegas Nasrullah.
Ditjen PKH, kata Direktur Kesehatan Hewan drh Nuryani Zainuddin, terus memantau hewan peliharaan yang mungkin tertular virus corona untuk mencegah adanya potensi penularan. Di antaranya dengan mengambil sampel hewan peliharaan yang pemiliknya terjangkit virus corona dan hewan yang dilalulintaskan.
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini hasilnya negatif. Saya mengimbau agar masyarakat segera melaporkan kepada dinas terkait apabila ada hewan kesayangan yang diduga terinfeksi oleh virus penyebab COVID-19 dari pemiliknya,” imbuh Nuryani.
Ilustrasi berkomunikasi dengan kucing. Foto: Shutter Stock
Sementara itu, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH, drh. Syamsul Ma’arif mengatakan, sampai saat ini juga belum ada laporan ilmiah yang membuktikan hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing dapat menularkan COVID-19 ke manusia.
Maka, menurutnya masyarakat tidak perlu resah dan cemas berlebihan akan hal ini. Ia menyarankan masyarakat justru semakin merawat dan tidak menelantarkan hewan kesayangannya.
"Saya imbau agar masyarakat tidak resah dan tidak menelantarkan hewan peliharaannya, serta terus memelihara dengan baik dan memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan kesayangannya tersebut," ucap Syamsul.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI) drh M. Munawaroh berpesan kepada masyarakat agar selektif dan cerdas dalam menerima informasi.
Apabila ada informasi tentang kejadian COVID-19 pada anjing dan kucing, ia meminta masyarakat untuk tidak langsung mempercayainya, dan secara aktif berkonsultasi dengan dokter hewan praktik yang ada di wilayah masing-masing untuk mendapatkan informasi yang tepat.
"Dan untuk para dokter hewan, saya minta apabila ada anjing dan kucing yang ditanganinya diduga sakit karena COVID-19, segera lapor ke dinas yang menangani fungsi kesehatan hewan setempat atau ke Balai Besar/Balai Veteriner terdekat," jelas Munawaroh.
Meski belum ada laporan hewan peliharaan terpapar virus corona, namun virus corona yang menginfeksi hewan sudah terjadi. Hal tersebut dialami dua harimau Sumatera milik Taman Margasatwa Ragunan.
ADVERTISEMENT
Dua hewan itu sempat mengalami gejala, flu, lemas dan sesak napas. Hasil swab kedua hewan tersebut positif corona. Namun setelah menjalani isolasi dan perawatan kondisi kedua harimau tersebut sudah membaik dan kembali aktif.
Belum diketahui dari mana harimau itu tertular virus karena saat dinyatakan positif Ragunan sedang berhenti beroperasi. Sejauh ini pegawai yang menangani harimau tersebut juga tidak tertular virus corona.