Kementan Targetkan 42.900 Ton Produksi Buah Pala di 2021

26 Agustus 2020 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buah pala. Foto: Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah pala. Foto: Kementan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya mengembalikan masa kejayaan rempah-rempah Indonesia, salah satunya melalui komoditas buah pala. Untuk itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya di Maluku akhir Mai lal meminta jajarannya mendampingi komoditas pala.
ADVERTISEMENT
Menurut Syahrul, dengan pendampingan itu, diharapkan para petani bisa segera menyesuaikan diri. Terutama di bidang teknologi dan perkembangan situasi terkini.
“Transformasi teknologi kepada petani sudah keharusan. Sekarang era digital. Pendampingan-pendampingan, bimbingan teknis tentang bagaimana cara budidaya harus menyesuaikan zaman,” kata Syahrul, di Jakarta, Rabu (19/8).
Ia juga meminta agar di situasi saat ini, sektor hulu diperkuat dan sektor hilir dikembangkan nilai tambahnya. Khusus untuk budidaya buah pala, kata dia, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi mulai dari penurunan produktivitas akibat tanaman yang tua, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), benih yang kurang baik, hingga pemanenan yang kurang tepat.
Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kasdi Subayono mengungkapkan, pihaknya telah menaruh perhatian besar pada peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk perkebunan. Termasuk di komoditas pala.
ADVERTISEMENT
"Sekalipun di masa pandemi, permintaan konsumen untuk sertifikasi tanaman pala tidak mengalami penurunan,” ujar Kasdi, di Jakarta, Rabu (19/8).
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, Kasdi menyebutkan, pada  tahun 2021, Kementerian Pertanian menargetkan produksi pala sebesar 42.900 ton. Taget tersebut tersebut sudah masuk ke prioritas nasional.
"Target yang ingin kami capai di 2021 ada beberapa yang sudah masuk ke prioritas nasional dan ada yang prioritas bidang. Prioritas nasional adalah kelapa sawit, kopi, kakao, tebu, cengkeh, lada dan pala," paparnya.
Berdasarkan data statistik Ditjen Perkebunan pada tahun 2018, luas areal tanaman pala di Indonesia  202.325 ha dengan produksi 36.242 ton/tahun. Total ekspor pala pada tahun 2018 tercatat sebanyak 20.202 ton. Komoditas pala selain diekspor juga menjadi konsumsi nasional untuk keperluan industri dan rumah tangga.
ADVERTISEMENT

Benih Pala Berkualitas

Ilustrasi Pala Foto: Shutterstock/Sea Wave
Peningkatan produksi pala tidak lepas dari peremajaan tanaman dan penggunaan benih berkualitas. Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon, Azwin Amir mengatakan, Kementerian Pertanian juga telah membangun nursery modern untuk melayani kebutuhan benih.
"Sampai dengan Juni 2020, untuk provinsi Maluku dan Maluku Utara, layanan sertifikat benih pala sebanyak 282.190, yang  terdiri dari anakan dan kecambah, pemenuhan layanan sertifikat diselenggarakan secara virtual maupun onsite,"  kata  Azwin.
Azwin menyebutkan, kapasitas nursery modern yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkebunan untuk penyediaan benih pala di Kota Ternate dan Kota Tidore sebanyak 50.000 batang per tahun. Kapasitas nursery ini, bahkan masih akan ditambahkan  pada waktu yang akan datang dengan penyediaan kebun sumber benih dan nursery modern.
ADVERTISEMENT
“Upaya ini dilaksanakan untuk menyediakan benih dalam rangka rehabilitasi tanaman tua dan tanaman terserang OPT serta perluasan areal dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas tanaman pala,” pungkas Azwin.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona