Kementerian ESDM Genjot Produksi Migas Kejar Target PNBP

30 Agustus 2017 17:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian ESDM hingga saat ini baru tercatat mencapai 60 persen dari total target Rp 104 triliun. Untuk bisa mengejar target tersebut, kementerian akan menggenjot produksi minyak dan gas hingga akhir tahun nanti.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan target PNBP tahun ini meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 79 triliun. Namun, dia mengaku optimistis target tersebut bisa tercapai.
"Masih 4 bulan lagi untuk capai 100 persen. Kita berusaha sekuat tenaga. Ini juga dipengaruhi harga minyak. Selama harga minyak cukup baik, kemungkinan besar bisa mencapai. Tapi kalau harga minyak turun, ini kemungkinan akan berkurang," kata Arcandra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/8).
Adapun lifting migas saat ini baru terealisasi 803-805 ribu barel per hari, atau baru mencapai sekitar 90 persen dari target dalam APBN Perubahan tahun ini sebanyak 815 ribu barel per hari.
"Semoga nanti bisa kita pertahankan di atas 800 ribu barel per hari. Melihat kondisi ke depannya beberapa di laut, ada beberapa sumur yang tidak berproduksi karena sesuatu dan lain hal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Arcandra mengaku akan memanggil Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) dan Satuan Kerja Khusu Migas untuk melihat opsi-opsi yang bisa dilakukan untuk bisa meggenjot produksi. Menurut dia, langkah tersebut adalah untuk jangka pendek.
"Strategi jangka menengah kita akan melakukan tetap EOR (Enhanced Oil Recovery). Sementara jangka panjangnya, blok-blok eksplorasi kalau bisa kita tingkatkan lg, firm komitmen yang sudah diajukan itu bisa diproses secepatnya," katanya.