Kementerian LHK Ungkap Desain Koridor Satwa di IKN, Ada Jembatan untuk Hewan

17 Februari 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri LHK Siti Nurbaya pada penyerahan penghargaan KALPATARU tahun 2021, Jakarta, Kamis (14/10). Foto: KLHK
zoom-in-whitePerbesar
Menteri LHK Siti Nurbaya pada penyerahan penghargaan KALPATARU tahun 2021, Jakarta, Kamis (14/10). Foto: KLHK
ADVERTISEMENT
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memastikan pihaknya akan menyiapkan sebaik-baiknya koridor satwa dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Jokowi yang meminta ragam hayati di Kaltim tetap terjaga di ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
"Arahan Pak Presiden untuk koridor satwa betul-betul dijaga. Keanekaragaman hayati di kawasan IKN di Tahura Bukit Suharto, Samboja, Batu Ampar-Mentawir, Hutan Lindung Sungai Wain, Teluk Balikpapan, Hutan Mangrove. Dalam proses ini harus dilakukan pembuatan koridor satwa," kata Siti Nurbaya secara langsung dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI di Senayan, Kamis (17/2).
Di IKN, terdapat ekosistem padang lamun, mangrove, rawa, hutan pantai, kerangas, dan hutan tropis dataran rendah. Ada lebih dari 600 jenis tumbuhan (tumbuhan bawah-pohon), lebih dari 180 jenis burung, lebih dari 100 mamalia, 25 jenis herpetofauna, hingga spesies dengan status konservasi tinggi, dilindungi, endemik, dan spesies penting.
Koridor Satwa atau koridor kehidupan liar adalah jalur dengan vegetasi lebat yang akan menghubungkan dua atau lebih habitat atau kawasan konservasi atau ruang terbuka, yang memungkinkan terjadinya pergerakan atau pertukaran individu antar populasi satwa. Koridor Satwa adalah bagian dari konsep Forest City yang akan diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) nanti di Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Jadi meski dibangun Ibu Kota Negara, hutan di Kaltim dapat tetap menjaga fungsinya sebagai habitat asli satwa liar. Koridor Satwa Liar adalah bagian dalam konsep Forest City yang akan menjaga fungsi hutan dan kelestarian lingkungan.
Desain koridor satwa IKN. Foto: Kementerian LHK
Dalam membuat koridor satwa, dilakukan indentifikasi habitat terpisah yang akan dihubungkan dengan koridor. Selanjutnya, dipilih species target yang mungkin akan menggunakan koridor seperti umbrella species.
Setelah itu, Kementerian LHK akan mengevaluasi kebutuhan dari species target, evaluasi apakah koridor sudah sesuai dengan species target sehingga dapat mengakomdir pergerakannya, digambarkan dalam peta hingga dilakukan program monitoring.
Menurut Siti Nurbaya, keragaman lebih spesifik telah diidentifikasi oleh Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Dari hasil indentifikasi ini, dibentuk dua desain koridor satwa yakni sebagian Bukit Tahura Suharto dan hutan hasil adendum di Utara, serta Hutan Lindung Sungai Wain, Hutan Produkso Mentawir dan Bukit Tahura Suharto di Selatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi diidentifikasi dan sudah distudi oleh KSDAE. Jadi wilayah utara di sebagian Bukit Tahura Suharto dan sebagian area hutan hasil adendum. Di selatan, di Hutan Lindung Sungai Wain, sedikit di Hutan Produksi Mentawir dan sedikit di Bukit Tahura Suharto," terangnya.
"Jadi ada desain-desain koridornya. Misal dengan hutan sekunder kita lakukan pengkayaan, untuk hutan ramah lingkungan," tambah dia.
Desain koridor satwa IKN. Foto: Kementerian LHK
Desain yang dibagikan Siti Nurbaya menunjukkan penampakan underpass dan flyover yang dibangun berdampingan. Artinya jika ada lahan yang dibuat sebagai jalur transportasi atau lahan kota pada underpass, maka dibuat flyover sebagai lahan konservasi. Begitu pun sebaliknya.
"Nah, nanti di dalam rencana pembangunannya harus seperti ini. Kapan dibangun underpass, kapan flyover. Jadi kontruksi ini dekat," terang dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Siti Nurbaya juga berjanji pihaknya akan terus melakukan upaya rehabilitasi hutan selama pembangunan IKN. Seperti perintah Jokowi, kata dia, kawasan hutan di IKN tak boleh kurang dari 80%.
"Rehabilitasi hutan dan lahan sedang kita plan untuk 2022, 2023, 2024. Kita sedang menyiapkan alokasi kawasan untuk persemaian skala besar 15 juta bibit. Nanti akan ada pembibitan besar untuk lokasi ini," tegas dia.
"Konversi hutan besar-besaran jadi kota itu tidak benar. Pak Presiden tegaskan tidak boleh kurang dari 80% kawasan hutannya. Oleh karena itu, rehabnya terus kita lakukan," tandasnya.
Desain koridor satwa IKN. Foto: Kementerian LHK