Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
African Day dirayakan setiap 25 Mei untuk memperingati berdirinya Uni Afrika pada 1963. Organisasi itu lahir dalam rangka untuk memerangi kolonialisme dan politik apartheid di Benua Afrika.
Dalam acara itu, setiap perwakilan negara anggota Uni Afrika di Jakarta dan sejumlah stakeholder hadir. Perayaan Africa Day dimeriahkan oleh beberapa acara seperti tari-tarian khas Indonesia, pameran barang tradisional hingga kuliner khas Afrika.
Dalam sambutannya, Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, menyampaikan salam dari Presiden Seychelles untuk seluruh peserta acara di Jakarta.
"Saya ingin menyampaikan pujian selamat dari Presiden Seychelles untuk semua Duta Besar Afrika dan untuk semua teman di Indonesia," ucap Barito.
Barito mengatakan, meski berada di dua benua yang berbeda, Seychelles dan Indonesia secara geografis sejatinya tidak terpisah begitu jauh.
"Kami berada di Uni Afrika tetapi kami berdiri di lautan yang sama yaitu Samudra Hindia [dengan Indonesia]," kata Barito.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara yang mewakili Afrika-Asia, Seychelles dan Indonesia pun telah berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang lebih erat.
"Dan hari ini dengan Indonesia kita berbagi program seperti ekonomi baru, pembangunan pulau-pulau kecil," jelas Barito.
Namun tak hanya dengan Indonesia, negara Afrika-Asia lainnya juga telah membentuk forum ekonomi multilateral. Forum tersebut digunakan untuk membangun kerja sama dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19.
Pada akhirnya, acara African Day juga disebut Barito dapat dijadikan kesempatan sebagai jembatan antara masyarakat Indonesia dan Afrika untuk membangun relasi kerja sama.
"Ada 1,2 miliar orang di Afrika dan kekuatan semua ekonomi baru ini dibangun bersama malam ini dan masa depan akan menjadi peluang yang sangat besar," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Indonesia Turut Apresiasi Africa Day
Pemerintah Indonesia turut memberikan apresiasi tinggi kepada Uni Afrika atas kemerdekaan dan keberhasilannya membangun perdamaian hingga hari ini.
Apresiasi itu disampaikan langsung Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki, yang menjadi perwakilan Pemerintah RI pada acara tersebut.
"Indonesia mengapresiasi Uni Afrika dan negara-negara Afrika atas pencapaiannya dalam meningkatkan momentum perdamaian, solidaritas, kerja sama dan pembangunan ekonomi, serta peran penting mereka dalam urusan internasional dalam beberapa tahun terakhir," kata Teten.
Dalam sambutannya Teten mengungkap hubungan Indonesia dan Afrika telah terbentuk sejak lama. Secara signifikan hubungan itu dimulai dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1995. Selain itu juga dari ikatan Kemitraan Strategis Afrika-ASEAN pada 2005.
ADVERTISEMENT
"Dalam refleksi Konferensi Asia-Afrika, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan Afrika seperti program peningkatan kapasitas dan upaya kolaboratif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas," ucap Teten.
Teten menambahkan, Indonesia dan negara-negara Afrika dewasa ini juga telah banyak menjalin kerja sama. Termasuk bantuan kemanusiaan selama pandemi COVID-19, berupa vaksin dan percepatan pemulihan ekonomi.
"Sebagai negara berkembang, kita perlu meningkatkan upaya untuk vaksin," tegas Teten.
"Ini adalah bukti kepercayaan publik internasional terhadap kepemimpinan perwakilan negara-negara Asia dan Afrika mengakhiri pandemi COVID-19," sambung dia.
Di samping itu dalam sektor ekonomi, Teten mengatakan Afrika telah menjadi mitra perdagangan dan investasi penting bagi Indonesia. Teten juga mengajak negara-negara Afrika untuk berkolaborasi mensukseskan presidensi Indonesia dalam agenda G20 tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Kekuatan dan kecerdasan kita akan menginspirasi ke tingkat yang lebih tinggi di tahun yang akan datang," tutup dia.
Penulis: Sekar Ayu.