Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kemhan: Karakteristik Indonesia-Prancis Sama, Tidak Inginkan Hegemoni
31 Januari 2025 12:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menhan Prancis Sebastien Lecornu menggelar pertemuan di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, dibahas mengenai kerja sama pertahanan kedua negara.
ADVERTISEMENT
Salah satu kerja sama pertahanan yang biasa dilakukan antara Indonesia dengan negara sahabat adalah latihan militer. Namun, akhir-akhir ini militer Prancis melancarkan operasi Laperus dan memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Terkait ini, Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan tidak ada pembahasan khusus mengenai operasi Laperus. Namun, kedua menteri menyampaikan latihan militer yang dilakukan kedua negara merupakan komitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.
"Dan tentunya ini menunjukkan bahwa kedua negara ini memang berkomitmen karena memiliki karakteristik yang sama di mana dalam kondisi tertentu Prancis ini punya sikap yang tidak menginginkan hegemoni, sama seperti Indonesia yang mengadopsi politik luar negeri bebas aktif," kata dia di Kantor Kemhan, Jumat (31/1).
ADVERTISEMENT
Dengan politik luar negeri yang demikian, Frega mengatakan Indonesia bersahabat dengan semua negara. Menurutnya, hubungan yang terjalin baik dengan berbagai negara membuat stabilitas keamanan di Indonesia tetap terjaga. Ekonomi pun bisa tumbuh dengan baik.
"Di mana ketika ada kedaulatan yang terjaga dengan baik keutuhan wilayah kita bisa dijamin tidak ada gangguan, ini juga memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
Selanjutnya, Frega mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara. Bahkan, Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defense Cooperation Agreement) telah diratifikasi sehingga menunjukkan komitmen bersama kedua negara.
"Belum lagi hubungan personal di level pemimpin nasionalnya, Presiden Prabowo yang pada saat itu juga menjabat sebagai Menhan dan Presiden Macron, ini juga menunjukkan bahwa ada komitmen di level pemimpin nasional dan tentunya ini memudahkan di level menteri pertahanan tadi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Frega mengatakan Sjafrie menekankan akan melanjutkan kebijakan Kemhan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Prabowo.
"Dan bahkan akan mengembangkan sehingga nantinya kepentingan nasional Indonesia dan Prancis bisa terjaga dan tentunya tidak mengesampingkan prinsip mutual respect dan mutual benefit, tentunya selaras dengan kepentingan nasional dari kedua negara," pungkasnya.