Kemhan Tak Masalah Kunjungan Prabowo ke AS Dikritik Amnesty International

15 Oktober 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan AS Mark T Esper berbincang dengan Menhan Prabowo dalam sebuah acara di Bangkok, 20 Agustus 2020. Foto: Twitter/@EsperDoD
zoom-in-whitePerbesar
Menhan AS Mark T Esper berbincang dengan Menhan Prabowo dalam sebuah acara di Bangkok, 20 Agustus 2020. Foto: Twitter/@EsperDoD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amnesty International meminta pemerintah Amerika Serikat membatalkan izin visa dan kunjungan Menhan Prabowo Subianto. Diketahui, Prabowo yang bakal mengunjungi AS untuk menjalin kerja sama alutsista itu memang pernah dilarang masuk Negeri Paman Sam sejak tahun 2000 silam.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Jubir Kemhan Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Prabowo sudah biasa ditolak dan dikritik. Penolakan itu tak hanya dialami saat Prabowo masih menjadi abdi negara, namun juga setelah ia bergelut di bidang politik.
"Terkait dengan adanya pihak-pihak yang menolak, mengkritisi, saya pikir silakan saja. Pak Prabowo sudah mengalami penolakan dan tuduhan macam-macam selama beliau bertugas sebagai abdi negara juga bertugas sebagai politisi," kata Dahnil dalam pernyataannya, Kamis (15/10).
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial-Ekonomi dan Hubungan antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak di Gedung Kemhan. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Dahnil menegaskan, pihaknya akan tetap menghormati kritik yang dilontarkan organisasi non-pemerintah itu. Namun, kata Dahnil, Prabowo tetap pergi ke AS karena diundang langsung oleh pemerintah AS.
"Kita menghormati hal tersebut. Penolakan atau kritikan dan sebagainya, yang jelas Pak Prabowo di Amerika serikat memenuhi undangan pemerintah Amerika Serikat, memperkuat kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo rencananya akan berada di Amerika Serikat mulai hari ini hingga 19 Oktober mendatang. Dalam kunjungannya itu, Prabowo akan membahas sejumlah isu, termasuk kerja sama pertahanan dan hal lain yang berhubungan dengan kementeriannya.
"Beliau akan bicara tentang kerja sama pertahanan antara Amerika serikat dan Indonesia, melanjutkan berbagai kerja sama yang sudah dilakukan selama ini, bertemu dengan banyak pihak terutama terkait dengan pertahanan di Amerika serikat," tutur Dahnil.
Pada tahun 2000 silam, Prabowo Subianto ditolak oleh Amerika Serikat saat hendak berkunjung ke Boston untuk menghadiri wisuda anak semata wayangnya, Didiet Hediprasetyo. Kabarnya, pelarangan tersebut disebabkan oleh dugaan keterlibatan Prabowo di kasus pelanggaran HAM selama akhir jabatan mertuanya, Presiden ke-2 RI Soeharto.
ADVERTISEMENT
Setelah 20 tahun dicekal masuk Amerika Serikat, tahun ini pelarangan tersebut dicabut. Tak hanya itu, sejak bulan lalu, Amerika Serikat juga mengeluarkan visa dan undangan untuk Prabowo melalui perwakilan Kementerian Pertahanan AS.
Kepergian Prabowo ke AS lalu mengundang kritik dari Amnesty Internasional. Berikut bunyi penolakan tersebut:
"Kami menulis surat ini untuk mengungkapkan keprihatinan kami yang amat besar mengenai pemberian visa Departemen Luar Negeri AS kepada Prabowo Subianto untuk datang ke Washington DC untuk bertemu Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dan Ketua Gabungan Kepala Staf AS, Jenderal Mark Milley, pada 15 Oktober
Direktur Nasional, Advokasi dan Urusan Pemerintahan Amnesty International USA, Joanne Lin, Kamis (15/10).
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT