Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemlu Akui Evakuasi WNI dari Lebanon Sempat Terkendala, Ada Pelanggaran Imigrasi
7 Oktober 2024 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengakui menemui beberapa kendala dalam proses evakuasi dan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Lebanon. Sejak Agustus 2024 Kemlu berhasil mengevakuasi puluhan WNI dari sana.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa kendala dari proses yang cukup panjang ini, pertama warga negara kita masih memilih berada di sana, jangan menunggu situasi menjadi semakin chaotic (kacau), karena kalau terjadi perang terbuka sampai wilayah Beirut, tentu akan mempengaruhi kemampuan KBRI Beirut dalam melakukan langkah-langkah penyelamatan," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu, Judha Nugraha, di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Senin (7/10).
Kemudian, dari 65 WNI yang sudah dievakuasi, ternyata ada warga negara tercatat melakukan pelanggaran keimigrasian.
"Ada WNI kita yang melakukan pelanggaran keimigrasian, sehingga ini memerlukan proses waktu untuk mengurus hal tersebut dari otoritas imigrasi Lebanon. Namun, berkat kerja sama yang baik dengan KBRI Beirut, mereka yang melakukan pelanggaran keimigrasian tetapi diizinkan untuk ikut proses evakuasi," ujarnya.
"Sebagaimana teman-teman pahami, bahwa jalur dari yang kita lalui itu pada saat gelombang terakhir melewati jalur tersebut menjadi sasaran serangan Israel sehingga jalur darat terutama putus saat ini. Namun, Alhamdulillah, kita bisa keluar dan mengevakuasi warga negara kita," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Untuk hari ini, terdapat 40 WNI dam 1 WNA yang merupakan pasangan dari warga Indonesia berhasil tiba di tanah air dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Proses perjalanan evakuasi dimulai lewat jalur darat dari Beirut menuju ke Damaskus (Suriah), lalu ke Amman (Jordan), dan diterbangkan ke Jakarta dan tiba di Bandara Soetta, Tangerang.
Evakuasi dilakukan sejak Kemlu menetapkan status Lebanon siaga 1 Agustus 2024. Pemberlakuan siaga 1 terkait eskalasi ketegangan antara Israel melawan milisi Hizbullah di Lebanon.
Pada akhir September 2024, Israel meningkatkan serangan ke Lebanon termasuk mengerahkan pasukan via darat demi menyasar target Hizbullah.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sejak peningkatan serangan sekitar dua pekan lalu, sebanyak 1.000 orang kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT