Kemlu Akui Minta Bantuan Keamanan Taliban untuk Evakuasi WNI dari Afghanistan

3 September 2021 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga negara indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga negara indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Abdul Kadir Jailani mengakui Pemerintah RI meminta Taliban menjaga KBRI dan membantu proses evakuasi WNI dari Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Kadir mengatakan, permintaan itu disampaikan saat dirinya bertemu perwakilan Taliban di Doha, Qatar, pada 13 Agustus 2021. Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus 2021 atau dua hari sesudahnya.
"Kita meminta kepada pihak Taliban terhadap keberadaan misi diplomatik kita. Permintaan tersebut langsung dipenuhi secara positif oleh pihak taliban. Mereka sejak itu memberikan pengawalan pada KBRI," ujar Kadir dalam diskusi yang digelar CDCC secara daring, Jumat (3/9).
Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan berada dalam bus usai tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Pengawalan itu, kata Kadir, terkait upaya pemulangan WNI yang berada di Afghanistan. Evakuasi terhadap puluhan WNI dan beberapa WNA di Afghanistan dilakukan pada Jumat 20 Agustus 2021.
Kadir menceritakan saat evakuasi dilangsungkan, Taliban menjaga rombongan WNI sampai menuju Bandara Hamid Karzai. Dia menuturkan tanpa penjagaan Taliban maka akan sulit sampai ke bandara.
ADVERTISEMENT
Hal itu lantaran kondisi Kabul yang sangat dinamis usai Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan. Bahkan perjalanan menuju bandara sampai memakan waktu berjam-jam.
"Jadi KBRI kita, dijaga dengan baik oleh Taliban, Taliban memberikan pengawalan terhadap WNI dari KBRI menuju airport," ucapnya.
"Suatu perjalanan yang sangat mengkhawatirkan, perjalanan yang seharusnya hanya berlangsung 25 menit menjadi 5 jam karena kondisi kota Kabul saat itu, meskipun saat itu waktunya dini hari," jelas Kadir.