Kemlu Akui Pemulangan Jenazah WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Terkendala

9 Agustus 2024 14:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran menyerbu istana Perdana Menteri Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, Senin (5/8/2024). Foto:  K M ASAD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran menyerbu istana Perdana Menteri Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, Senin (5/8/2024). Foto: K M ASAD / AFP
ADVERTISEMENT
Pemulangan WNI yang tewas saat Bangladesh dihantam kerusuhan terkendala. WNI itu kehilangan nyawa akibat menghirup asap karena hotel tempatnya tinggal terbakar di tengah kerusuhan.
ADVERTISEMENT
Informasi perihal kondisi pemulangan jenazah WNI di Bangladesh itu disampaikan Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, pada Jumat (9//8). Judha menyebut, WNI itu berusia 50 tahun dan berasal dari Semarang.
"Saat ini kita sedang berupaya untuk memulangkan, melakukan repatriasi jenazah. Memang proses repatriasi sedikit terkendala karena manajemen rumah sakit, pelayanan rumah sakit terganggu," ucap Judha.
Diptalk bersama Judha Nugraha. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Dia menyebut, kendati terkendal upaya pemulangan masih akan terus dilakukan. Kemungkinan besar pemulangan bisa terwujud dalam waktu dekat.
"Selama kerusuhan rumah sakit memerlukan izin dari kepolisian untuk dapatkan jenazah. Bagaimana yang ketahui dalam perjalanan belakangan, kepolisian memang tidak aktif dari sana," sebut Judha.
"Nah, dari perkembangan terakhir, insyaallah pada hari ini, jenazah akan kita mandikan, kemudian kita salatkan, kita lakukan pulangkan. Dan jika memungkinkan, nanti kita akan pulangkan secepatnya, insyaallah hari ke depan," kata Judha.
ADVERTISEMENT
Pada awal pekan, Judha lewat keterangan pers menyampaikan kabar kematian WNI berinisial DU di Bangladesh. DU mengembuskan napas terakhir di Jashore Bangladesh pada 5 Agustus.
"DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan," kata Judha beberapa waktu lalu.
Sementara itu, kecamuk di Bangladesh bermula saat kelompok pelajar meminta diakhirinya pemberian kuota kerja bagi keluarga veteran perang. Kemudian tuntutan meluas dengan meminta PM Sheikh Hasina mundur.
Hasina akhirnya mundur pada pekan ini. Dia dilaporkan kabur dari Bangladesh menuju India. Adapun akibat kerusuhan di Bangladesh sekitar 300 orang kehilangan nyawa.