Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kemlu Buka Suara soal Usulan Malaysia Jadikan Melayu Bahasa Kedua di ASEAN
31 Maret 2022 18:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Indonesia buka suara soal usulan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Usulan tersebut dinilai Kemlu perlu mendapatkan konsensus anggota-anggota ASEAN lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi pemerintah, apabila hal itu disetujui anggota ASEAN, maka pihak Indonesia akan mendukungnya sebagai suatu konsensus sesama anggota ASEAN," tutur jubir Kemlu Teuku Faizasyah dalam konferensi pers virtual, Kamis (31/3/2022).
Saat ini, bahasa resmi untuk persekutuan ASEAN adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris dipilih karena penggunaannya dianggap luas baik di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Singapura dan Filipina, dan di luar negeri.
Alhasil, bahasa Inggris dipakai setiap pertemuan regional, agenda pengambilan keputusan, serta perjanjian piagam.
Perdana Menteri Malaysia Yaakob menyatakan, bahasa Melayu patut dijadikan salah satu bahasa resmi ASEAN karena dipakai di beberapa negara ASEAN.
Bahasa Melayu tidak hanya digunakan di Malaysia saja. Masyarakat di Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan sebagian dari Kamboja turut menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Menurut Yaakob, tak ada salahnya menggunakan bahasa Melayu untuk kepentingan-kepentingan resmi tingkat internasional seperti ASEAN. Kepada Channel News Asia pada Jumat lalu (25/3/2022), Yaakob menyuarakan niatnya.
"Saya akan berdiskusi dengan para pemimpin negara ASEAN lainnya, terutama di negara-negara yang sudah menggunakan bahasa Melayu. Saya akan berdiskusi dengan mereka tentang menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua di ASEAN," tuturnya.