Kemlu: Indonesia Tetap Anggap Israel Sebagai Penjajah Palestina

18 Juni 2021 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina mengibarkan bendera saat merayakan gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan, Jumat (21/5). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina mengibarkan bendera saat merayakan gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan, Jumat (21/5). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kemlu RI memastikan menolak ajakan Israel untuk membuka komunikasi dan kerja sama. Hal ini terkait kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina.
ADVERTISEMENT
Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsyih, menegaskan perselisihan antara Israel dan Palestina adalah masalah penjajahan. Israel adalah pihak yang dianggap Indonesia menduduki tanah Palestina.
“Indonesia posisinya telah jelas, jika Palestina tidak mendapatkan kemerdekaannya, sepanjang itu pulalah kita tidak akan mengakui Israel sebagai negara. Kita anggap Israel itu sebagai negara penjajah,” tegas Bagus kepada kumparan, Jumat (18/6).
Menurut Bagus, dukungan atas kemerdekaan Palestina serta kecaman terhadap Israel telah ditegaskan sejak Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno.
Seorang polisi Israel menggiring seorang wanita Palestina, di tengah prosesi pengibaran bendera di Gerbang Damaskus, tepat di luar Kota Tua Yerusalem, Selasa (15/6). Foto: Ammar Awad/REUTERS
“Sudah ditegaskan oleh presiden pertama kita Presiden Sukarno, bahwa selama Israel masih menjajah negeri Palestina, selama itu pula Indonesia tidak akan mengakui keberadaan Israel. Indonesia tidak berpikir untuk mengakui Israel sebagai negara,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kedudukan Indonesia ini dilandaskan oleh pembukaan Undang-undang Dasar 1945, di mana tertulis bahwa, “Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Itulah mengapa, menurut Bagus, Indonesia tidak berniat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel dalam waktu dekat.

Respons Kemlu RI soal Klaim Konflik Israel Adalah dengan Hamas

Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, pada Kamis (17/6/2021) mengatakan kepada kantor berita Reuters konflik mereka adalah dengan Hamas, faksi Palestina yang berpusat di Jalur Gaza, bukan dengan orang-orang Palestina.
Menanggapi hal tersebut, Bagus menganggap bahwa pernyataan Karni tidak masuk di akal. Menurutnya, meskipun Israel mengeklaim konflik dengan Hamas, namun itu sama saja dengan berkonflik dengan orang-orang Palestina.
Anggota Brigade Ezz-Al Din Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, ambil bagian dalam parade militer di Rafah di Jalur Gaza Foto: Said Khatib / AFP
“Ya, kan, kalau kami [Indonesia] tidak melihat itu. Baik Hamas maupun Fatah [faksi Palestina] itu kan bagian dari Palestina,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Sama saja seperti Indonesia. Misalnya ada ancaman perang terhadap Sumatra. Kita kan pasti merasa bahwa itu adalah ancaman buat bangsa kita juga. Ancaman terhadap Papua, misalnya. Itu kan ancaman terhadap bangsa kita juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bagus menyebut perjuangan bangsa Palestina yang memperjuangkan hak serta kemerdekaan mereka adalah sepenuhnya sah.
Oleh karena itu, Indonesia tetap dengan gigih mendukung kemerdekaan Palestina yang nantinya berujung pada perdamaian dengan Israel lewat two-state solution.