Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kemlu: Indonesia Tetap Anggap Israel Sebagai Penjajah Palestina
18 Juni 2021 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsyih, menegaskan perselisihan antara Israel dan Palestina adalah masalah penjajahan. Israel adalah pihak yang dianggap Indonesia menduduki tanah Palestina.
“Indonesia posisinya telah jelas, jika Palestina tidak mendapatkan kemerdekaannya, sepanjang itu pulalah kita tidak akan mengakui Israel sebagai negara. Kita anggap Israel itu sebagai negara penjajah,” tegas Bagus kepada kumparan, Jumat (18/6).
Menurut Bagus, dukungan atas kemerdekaan Palestina serta kecaman terhadap Israel telah ditegaskan sejak Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno.
“Sudah ditegaskan oleh presiden pertama kita Presiden Sukarno, bahwa selama Israel masih menjajah negeri Palestina, selama itu pula Indonesia tidak akan mengakui keberadaan Israel. Indonesia tidak berpikir untuk mengakui Israel sebagai negara,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kedudukan Indonesia ini dilandaskan oleh pembukaan Undang-undang Dasar 1945, di mana tertulis bahwa, “Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Itulah mengapa, menurut Bagus, Indonesia tidak berniat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel dalam waktu dekat.
Respons Kemlu RI soal Klaim Konflik Israel Adalah dengan Hamas
Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, pada Kamis (17/6/2021) mengatakan kepada kantor berita Reuters konflik mereka adalah dengan Hamas, faksi Palestina yang berpusat di Jalur Gaza, bukan dengan orang-orang Palestina.
Menanggapi hal tersebut, Bagus menganggap bahwa pernyataan Karni tidak masuk di akal. Menurutnya, meskipun Israel mengeklaim konflik dengan Hamas, namun itu sama saja dengan berkonflik dengan orang-orang Palestina.
“Ya, kan, kalau kami [Indonesia] tidak melihat itu. Baik Hamas maupun Fatah [faksi Palestina] itu kan bagian dari Palestina,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Sama saja seperti Indonesia. Misalnya ada ancaman perang terhadap Sumatra. Kita kan pasti merasa bahwa itu adalah ancaman buat bangsa kita juga. Ancaman terhadap Papua, misalnya. Itu kan ancaman terhadap bangsa kita juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bagus menyebut perjuangan bangsa Palestina yang memperjuangkan hak serta kemerdekaan mereka adalah sepenuhnya sah.
Oleh karena itu, Indonesia tetap dengan gigih mendukung kemerdekaan Palestina yang nantinya berujung pada perdamaian dengan Israel lewat two-state solution.