Kemlu Monitor Dugaan WNI Gabung Kelompok HTS yang Gulingkan Assad

16 Desember 2024 13:33 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha. Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha. Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Kemlu memastikan akan menelusuri dugaan keterlibatan WNI di kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang menjadi otak tumbangnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
ADVERTISEMENT
"Kemudian terkait dengan kemungkinan WNI kita yang bergabung dengan HTS, kami masih terus monitor, kami masih terus mencari data-datanya," ucap Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, Senin (16/12).
Kabar adanya milisi asing yang ikut menumbangkan rezim Assad disampaikan media Radio Free Europe/Radio Liberty. Namun, mereka tidak mengungkap dari mana asal para milisi asing itu.
Adapun saat konflik berujung runtuhnya rezim Assad terjadi ada ribuan WNI yang berada di Suriah. Sejauh ini sudah dua kloter WNI yang dievakuasi ke Indonesia.
Dari dua kloter tersebut sebanyak 65 WNI memilih kembali ke Indonesia meninggalkan Suriah.
Sedangkan HTS sebelum dikenal sebagai otak penggulingan Assad adalah kelompok pemberontak bermarkas di Idlib. Dulunya kelompok ini adalah bagian dari Al-Qaeda.
ADVERTISEMENT
Akibat menjadi bagian dari Al-Qaeda, HTS dicap teroris oleh PBB, Amerika Serikat, Turki dan sejumlah negara lainnya. Kendati demikian, sejumlah negara memperlihatkan niat mengeluarkan HTS dari daftar itu.
Adapun HTS sudah memutuskan bercerai dari Al-Qaeda. Bahkan kelompok ini terus membentuk citra lebih lunak. Mereka mulai mempromosikan inklusivitas, toleran dan menolak kekerasan.