Kemlu Panggil Dubes AS Minta Klarifikasi Kabar Panglima Ditolak Masuk

22 Oktober 2017 15:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri RI sedang mencari klarifikasi ke kedutaan besar AS di Jakarta maupun otoritas di Amerika Serikat, soal kabar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yanng ditolak memasuki Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Armanatha Nasir, mengatakan pihaknya sudah melayangkan undangan kepada Wakil Dubes AS, Brian McFeeters, untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi kemarin itu.
"Mengingat Dubes Amerika Serikat sedang tidak di Jakarta, Wakil Dubes AS juga telah dipanggil untuk ke Kemlu besok guna memberikan keterangan," ucap Armanatha kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (22/10).
"Sedang diatur waktunya," imbuhnya.
Sementara untuk klarifikasi lain sudah dilayangkan kepada Kementerian Luar Negeri AS (Departemen of State) di Washington DC untuk meminta penjelasan informasi penolakan Panglima oleh otoritas AS dan alasannya. Panglima dikabarkan akan bertolak ke AS kemarin dengan pesawat Emirates, namun batal.
"KBRI Washington DC telah mengirim nota diplomatik kepada Kemlu AS untuk meminta klarifikasi terkait kejadian kemarin," ucap Armanatha.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kabag Humas Ditjen Imigrasi Agung Sampurno, mengatakan belum menerima notifikasi apapun terkait Panglima TNI, baik dalam negeri maupun AS, soal kabar red notice yang beredar. Panglima diketahui masih berada di Indonesia hingga saat ini.
"Sampai saat ini tidak ada daftar cekal atas nama Bapak Panglima TNI. Lalu kalau itu dikabarkan dapat red notice, kami juga belum terima notifikasi red notice itu," kata Agung saat dikonfirmasi kumparan terpisah.