Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kemlu Pastikan 708 WNI di Gabon dalam Kondisi Aman Pascakudeta Militer
31 Agustus 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (31/8).
Perwakilan Indonesia di Gabon dipimpin oleh Konsul Kehormatan. KBRI Abuja di Nigeria juga memantau perkembangan situasi WNI di Gabon.
KBRI Abuja merangkap Republik Ghana, Republik Liberia, Burkina Faso, Republik Benin, Republik Kamerun, Republik Togo, Republik Kongo, Republik Niger, Sao Tome and Principe, Gabon, dan ECOWAS.
"KBRI Abuja dan Konsul Kehormatan RI di Gabon terus memonitor situasi di Gabon pascakudeta militer. Situasi di Libreville tetap aman dan tertib," kata Judha.
Judha menerangkan, sebagian besar 708 WNI yang saat ini berada di Gabon bekerja di industri perkayuan. Mereka dilaporkan tinggal di wilayah yang jauh dari Ibu Kota Libreville — lokasi pemerintahan transisi sedang dibentuk.
"Terdapat 708 WNI yang tinggal di Gabon. Mayoritas adalah pekerja migran yang bekerja di industri perkayuan yang tinggal jauh dari Libreville. Mereka dalam keadaan aman dan tenang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana prosedur yang diberlakukan pada umumnya, KBRI Abuja dilaporkan telah menyampaikan kepada para WNI di Gabon agar terus waspada dan mengikuti perkembangan situasi.
Gabon adalah sebuah negara republik berdaulat yang selama 14 tahun telah dipimpin oleh Presiden Ali Bongo Ondimba. Sebelum Bongo berkuasa, Gabon dipimpin oleh sang ayah selama 41 tahun lamanya.
Bongo (64 tahun) telah berkuasa di Gabon sejak 2009 setelah ayahnya, Omar Bongo Ondimba, meninggal dunia.
Sebelum Gabon, negara di Afrika yang diguncang kudeta adalah Niger, pada 26 Juli 2023.