Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kemlu Pastikan Pasukan UNIFIL dari Indonesia Tak Akan Ditarik dari Lebanon
4 Oktober 2024 18:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pasukan militer Indonesia yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) --yang bertugas menjalankan misi perdamaian dari PBB di Lebanon-- tak akan ditarik mundur meski konflik antara Lebanon dan Israel sedang berkecamuk.
ADVERTISEMENT
"Bahwa komando akan tetap berada di tangan PBB, artinya pasukan kita terus akan mengikuti berbagai macam langkah yang ditetapkan oleh PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, di Kantor Kementerian Luar Negeri pada Jumat (4/10).
"Kita akan selalu terus berada di dalam satu komando di bawah komando PBB mengenai pergerakan pasukan UNIFIL tersebut, terlepas dari berbagai macam dinamika yang sekarang terjadi," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Rabu (25/9) memerintahkan Menlu Retno Marsudi mempersiapkan evakuasi WNI jika kondisi Lebanon memburuk. Jokowi turut mengutuk serangan Israel di Lebanon tersebut.
Saat masih ada ratusan WNI yang memilih tetap berada di Lebanon. Sejak siaga 1 ditetapkan Pemerintah RI ke Lebanon, baru 65 orang WNI yang memilih dievakuasi pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejarah UNIFIL dan Peran Indonesia
UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) didirikan pada tanggal 19 Maret 1978 melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426, menyusul invasi Israel ke Lebanon selatan pada tahun itu. Tujuan awal UNIFIL adalah untuk:
1. Memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon.
2. Mengembalikan perdamaian dan keamanan internasional.
3. Membantu pemerintah Lebanon mengembalikan otoritasnya di wilayah tersebut.
Namun, peran UNIFIL berkembang seiring waktu. Setelah perang Lebanon 2006 antara Israel dan Hizbullah, Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 memperluas mandat UNIFIL. Ini mencakup tugas tambahan seperti:
Sejak saat itu, Kontingen Garuda, nama pasukan penjaga perdamaian Indonesia, secara rutin terlibat dalam misi UNIFIL.
ADVERTISEMENT
Indonesia menjadi penyumbang pasukan terbesar di misi ini, dengan personel yang bertugas melakukan patroli, membantu menjaga stabilitas di perbatasan, serta mendukung misi kemanusiaan dan pembangunan di Lebanon.