Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemlu RI Akui Belum Dapat Banyak Info soal Australia Beli 5 Kapal Selam Nuklir
10 Maret 2023 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri RI memantau akan rencana pembelian lima kapal selam bertenaga nuklir buatan Amerika Serikat oleh Australia. Pernyataan itu disampaikan jelang pertemuan pemimpin AUKUS pekan depan.
ADVERTISEMENT
Kerja sama pertahanan AUKUS beranggotakan Australia, AS dan Inggris. Pada pertemuan di San Diego AS pada Senin (13/3) mendatang, AUKUS akan mengumumkan pembelian lima kapal selam tenaga nuklir oleh Australia dari AS.
Terkait itu jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah mengaku, belum banyak informasi yang dimiliki pemerintah Indonesia soal rencana pembelian kelima kapal selam nuklir tersebut.
“Kita mencatat minggu depan itu bakal ada pertemuan 3 kepala negara, kepala negara AS, Inggris, dan Australia dan dari informasi pemberitaan, pertemuan itu menyangkut isu AUKUS,” ujar Faizasyah dalam press mingguan di kantor Kemlu.
“Dari sisi pemerintah belum banyak yang bisa kita ketahui, kecuali ketika hasil pertemuan sudah keluar,” sambung dia.
Karena informasi yang diterima masih minim, Faizasyah menegaskan pemerintah belum bisa menilai apakah pembelian kapal selam itu menjadi ancaman atau bukan.
ADVERTISEMENT
"Apakah dianggap sebagai ancaman? Tidak bisa komentar lebih jauh, karena pertemuannya juga masih minggu depan. Kami tidak ingin mendahului sesuatu yang belum terjadi," papar dia.
Untuk Perdamaian
Sejak dibentuk pada satu setengah tahun lalu, AUKUS memicu kekhawatiran dari negara tetangga. Salah satu tujuan pembentukan AUKUS bahkan demi membendung pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
China bahkan mengaku keberatan soal pembentukan AUKUS. Kekhawatiran serupa juga disampaikan Indonesia. Bahkan pada pertemuan 2+2 RI-Australia pada Februari lalu, Menlu Retno meminta AUKUS transparan.
Kekhawatiran tersebut direspons Negeri Kanguru. Menhan Australia Richard Marles memastikan kapal selam yang dibeli dari AS tidak ditujukan untuk perang, melainkan untuk menjaga keamanan kawasan.
“Jelas, kapal selam ini punya kemampuan beroperasi dalam perang, tapi tujuan sebenarnya adalah memberikan stabilitas dan perdamaian di kawasan kita,” kata Marles, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Marles pun meminta agar negara-negara tetangga tidak khawatir dengan pembelian dan pengembangan kapal selam nuklir di Australia. Sebab, ditegaskan Marles, Australia punya kewajiban menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.
“Pada saat ini saya akan sampaikan kepada tetangga kami dan kepada teman-teman kami di seluruh dunia bahwa Australia berinvestasi dalam pertahanan. Kami juga melakukan itu sebagai bagian kontribusi kami dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dan kawasan dan dunia,” imbuhnya.