Kemlu RI Kecam Menteri Israel Yang Ingin Dirikan Sinagoge di Masjid Al-Aqsa

28 Agustus 2024 7:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru, Itamar Ben Gvir, saat mengunjungi pasar Mahane Yehuda di Yerusalem pada 30 Desember 2022. Foto: Menahem Kahana/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru, Itamar Ben Gvir, saat mengunjungi pasar Mahane Yehuda di Yerusalem pada 30 Desember 2022. Foto: Menahem Kahana/AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia bereaksi keras, atas rencana Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang berencana mendirikan sinagoge di kompleks masjid Al-Aqsa. Reaksi itu mereka sampaikan di akun X resmi, @Kemlu_RI.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mengecam keras pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang ingin dirikan sinagoge di Kompleks Masjid Al Aqsa," tulis Kemlu, lewat akun X-nya, @Kemlu_RI, dilihat Rabu (28/8).
Bagi Indonesia, pendirian sinagoge di kawasan Al-Aqsa sama saja melanggar status quo dan kesucian masjid tersebut.
"Kesucian dan status quo Masjid Al Aqsa harus dihormati dan dipertahankan, sesuai perjanjian internasional yang telah disepakati," tulis Kemlu.
Sementara itu, Ben-Gvir dalam sebuah kunjungan ke kawasan Al-Aqsa menyinggung bahwa umat Yahudi juga berhak berdoa di kawasan tersebut.
"Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) mengetahui, bahwa ketika saya bergabung dengan pemerintahan, tak akan ada diskriminasi. Ketika Muslim diizinkan sembahyang (di Al-Aqsa), mengapa Yahudi dilarang?," kata Ben-Gvir kepada radio militer Israel, dikutip dari reuters.
Umat Muslim Palestina berdoa saat malam Lailatul Qadar di Masjid Al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci Ramadhan pada Rabu (27/4/2022). Foto: Ahmad Gharabli/AFP
Iya pun mengiyakan, akan membangun sinagoge di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Iya, iya," katanya.
Sementara itu, beberapa negara telah memberikan responsnya terkait rencana Ben-Gvir ini. Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, misalnya. Ia juga mengutuk keinginan Israel ini.
"Inggris mengutuk menteri Ben-Gvir, yang melakukan kunjungan provokatif di situs suci Yerusalem. Langkah itu tak menghargai kerajaan Yordania, yang bertugas sebagai pemelihara tempat suci, dan penjaga persetujuan status quo," ucap Lammy.