Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Kemlu RI soal Rudal Hantam Polandia: Indonesia Ikuti dan Dekat Perkembangan Ini
16 November 2022 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia angkat suara terkait insiden rudal menghantam wilayah Polandia saat para pemimpin negara G20 bertemu di Bali. Menurut Kemlu RI, Indonesia terus mengikuti perkembangan terkini dari insiden ini.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mengikuti dan dekat dengan perkembangan ini. Tentunya dalam beberapa waktu ke depan akan banyak informasi lagi yang kita diterima. Itu bisa lebih memberikan gambaran lebih komprehensif atas perkembangan yang terjadi pada saat sekarang," ujar jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah, di sela-sela KTT G20, Rabu (16/11).
Terkait rapat darurat yang diadakan Presiden AS Joe Biden bersama negara-negara G7+ dan NATO di sela-sela KTT G20, Faizasyah memastikan pengaturan rangkaian acara G20 tetap berjalan sesuai ketentuan dan bersifat fleksibel.
"Kita tetap menjalankan ketentuan G20 untuk hari ini. Mungkin ada hal-hal yang lebih ditanyakan ke Bu Menteri Luar Negeri dalam rangkaian program hari ini, namun sejauh pengaturan program ada beberapa penyesuaian waktu saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kita mengikuti memang ada emergency meeting yang dilakukan oleh G7+, itu bagian dari dinamika yang sekarang terjadi pada saat konferensi internasional," imbuh Faizasyah.
Sementara itu, Faizasyah memastikan posisi Indonesia senantiasa menyerukan upaya damai bagi pihak-pihak yang berkonflik.
"Itu tentunya berangkat dari politik luar negeri bebas aktif Indonesia senantiasa konsisten mengupayakan mengharapkan, kata kan lah suatu kondisi internasional yang baik dan kondusif bagi negara-negara dunia pada umumnya," terangnya.
Serangan rudal tersebut meledak di Desa Przewodow di perbatasan Polandia dan Ukraina. Kejadian ini menewaskan dua orang.
Usai pertemuan darurat di sela-sela KTT G20, Biden tidak mau membagikan hasilnya. Namun, diduga kuat pertemuan itu dipakai untuk memastikan apakah pasal 5 bisa dipakai atau tidak.
ADVERTISEMENT
Pasal 5 Prinsip Pertahanan Kolektif NATO menyebut, serangan ke salah satu negara anggota NATO sama seperti serangan ke semua negara anggota.
Laporan: Ave Airiza