Kemlu RI Upayakan Pencarian 12 ABK WNI yang Hilang di Perairan Taiwan

3 November 2022 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, di Press-Briefing Kemlu RI di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan upaya pencarian 12 ABK WNI yang hilang di lepas pantai Taiwan. Mereka adalah ABK di kapal kargo Shin Shuen berbendera Panama.
ADVERTISEMENT
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, pada konferensi pers Kamis (3/11), mendapat laporan kapal yang diawaki 20 ABK WNI bermuatan semen itu dilaporkan tenggelam pada Senin (31/10).
Insiden nahas itu dipicu cuaca buruk dan dihantam ombak besar. Alhasil, kapal mengalami kerusakan mesin. Menurut laporan media lokal, peristiwa itu berlangsung saat Taiwan sedang dihantam Badai Nalgau.
“Pada tanggal 31 Oktober, tepatnya sekitar pukul 15.00 waktu setempat, kapal mengalami kerusakan mesin dan kemudian tenggelam akibat ombak besar dengan jarak sekitar 14 mil laut dari garis pantai Changhua Taiwan,” jelas Judha.
“Saat tenggelam, ada 17 ABK WNI yang on board di atas kapal. 5 ABK berhasil diselamatkan oleh kapal kargo Evergreen yang sedang melintas, sedangkan 12 ABK lainnya sedang dalam tahap proses pencarian dan penyelamatan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Tim SAR saat mengevakuasi 2 jenazah ABK yang tewas karena kapalnya ditabrak di perairan Kabupaten Serdang Bedagai. Foto: SAR Medan
Sejumlah 3 ABK yang berhasil diselamatkan sebelum kapal tenggelam dengan helikopter, sambung Judha, saat ini dua di antaranya sedang dirawat di rumah sakit di Kota Kaohsiung akibat mengalami patah tulang. Sementara 5 ABK yang diselamatkan setelah kapal tenggelam — ketika kapal kargo Evergreen sedang melintas, saat ini dalam kondisi sehat dan selamat.
Lebih lanjut, ketika mendengar laporan adanya ABK hilang ini, pemerintah Indonesia melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di ibu kota Taipei langsung berkoordinasi dengan otoritas terkait, termasuk Kementerian Transportasi dan Komunikasi Taiwan untuk mengerahkan Tim SAR.
“Berdasarkan koordinasi dengan otoritas, Tim SAR telah mengerahkan 3 kapal besar 8 kapal kecil dan drone militer untuk helikopter sudah disiapkan, tetapi tidak dapat digunakan karena cuaca yang tidak memungkinkan,” pungkas Judha.
ADVERTISEMENT
Hingga hari ini, proses dilanjutkan, khususnya ke arah timur dari lokasi tenggelamnya kapal.
Di saat bersamaan, pihak Kemlu RI juga telah mengupayakan engagement kepada keluarga masing-masing ABK yang hilang di Tanah Air.
“Kami di Kemlu RI bekerja sama dengan kementerian lembaga terkait juga sedang menghubungi para keluarga yang ada di Indonesia. Selanjutnya, Kemlu bersama KDEI Taipei akan terus memantau proses berjalannya operasi SAR yang dilaksanakan oleh otoritas Taiwan,” tutup Judha.