news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kemlu soal Belasan Posisi Dubes Kosong: Hak di Tangan Presiden, Perlu Waktu

6 Maret 2025 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, dalam Press Briefing Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (6/3/2025). Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, dalam Press Briefing Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (6/3/2025). Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah posisi duta besar Indonesia di berbagai negara dan organisasi internasional masih belum terisi. Kementerian Luar Negeri memastikan pengisian jabatan ini sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, menyatakan proses ini membutuhkan waktu dan telah dibahas oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Luar Negeri serta pihak terkait.
“Terkait pengisian dubes, sesuai UUD mengenai pengusulan, pengajuan, pembahasan, penunjukkan seperti itu sepenuhnya merupakan hak dari Bapak Presiden dan itu sudah bicarakan selanjutnya dengan pihak-pihak terkait seperti Menteri Luar Negeri,” ujar Roy dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (6/3).
Ia menambahkan, meski beberapa posisi masih kosong, Indonesia tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara mitra, baik melalui duta besar residen maupun non-residen.
“Adapun mengenai kebetulan saat ini adanya kevakuman atau adanya pos-pos yang belum diisi dan juga seharusnya rectify beberapa pos. Tentu masih memerlukan waktu lebih lanjut, sepenuhnya kita serahkan. Mungkin Jubir Kepresidenan untuk kali ini bisa memberikan informasi lebih lanjut,” jelas Roy.
ADVERTISEMENT
Meski belum ada nama pasti, Roy memastikan beberapa negara yang kosong masih memiliki perwakilan dubes RI, seperti di Rusia dan China.
“Kemudian memang di PBB saat ini kebetulan dua wakil tetap Republik Indonesia di PBB yang terakhir di New York itu Pak Arrmanatha Nasir dan di Jenewa Pak Febrian Alphyanto Ruddyard dua-duanya sudah menjadi anggota kabinet sudah menjadi Wakil Menteri. Ini ada kekosongan baru yang pastinya tidak akan luput jadi perhatian Bapak Presiden, itu sudah pasti,” terangnya.

13 Nama Masih Samar

Pada Agustus 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo mengusulkan 46 nama calon duta besar ke DPR. Namun, hingga kini, baru 33 orang yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Sebanyak 13 nama lainnya, termasuk calon dubes untuk Amerika Serikat, Rusia, dan Jerman, masih menunggu proses di DPR. Berikut daftarnya:
ADVERTISEMENT
1.    Tri Tharyat – Thailand
2.    Kuncoro Giri Waseso – Mesir
3.    Judha Nugraha – Malaysia
4.    L. Amrih Jinangkung – Rusia
5.    Sidharto R. Suryodipuro – PBB (New York)
6.    Imam As’ari – Korea Utara
7.    Daniel Tumpal S. Simanjuntak – China
8.    Abdul Kadir Jailani – Jerman
9.    Gina Yoginda – Suriah
10.    Andy Rachmianto – Meksiko
11.    Ayodhia G.L. Kalake – Kanada
12.    Andhika Chrisnayudhanto – Papua Nugini
13.    Wishnutama Kusubandio – Amerika Serikat
ADVERTISEMENT

Pemerintahan Baru dan Proses Pengisian Dubes

Wakil Menteri Luar Negeri, Armanatta Kristiawan Nasir berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
Sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan bahwa pengisian posisi dubes kini berada dalam tahap pengusulan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Masih dalam proses pengusulan dari Presiden Prabowo,” ujar Arrmanatha pada Februari lalu.