Kemlu soal Rencana Trump Kirim Warga Gaza ke Indonesia: Tak Dapat Diterima

21 Januari 2025 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
Warga Palestina yang mengungsi berjalan meninggalkan tempat berlindung menuju utara Jalur Gaza menyusul dimulainya gencatan senjata di wilayah Saftawi, Jabalia, Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina yang mengungsi berjalan meninggalkan tempat berlindung menuju utara Jalur Gaza menyusul dimulainya gencatan senjata di wilayah Saftawi, Jabalia, Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tidak pernah mendapat informasi terkait wacana pengiriman warga Gaza ke Indonesia, yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apa pun, dari siapa pun, maupun rencana apa pun terkait relokasi sebagian dari 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik,” tulis pernyataan Kemlu RI pada Selasa (21/1).
Indonesia menolak segala bentuk pemindahan warga Gaza, yang dinilai hanya akan memperpanjang pendudukan ilegal Israel atas Palestina.
Kemlu menekankan, fokus utama saat ini seharusnya pada penghentian kekerasan dan penyelesaian politik yang adil.
Gencatan senjata yang kini berlangsung harus menjadi momentum untuk memulai dialog guna mewujudkan solusi dua negara sesuai hukum internasional.

Rencana Trump Kirim Korban Perang Gaza ke Indonesia

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Senin (20/1/2025). Foto: Chip Somodevilla/Pool via REUTERS
Wacana relokasi warga Gaza ke Indonesia mencuat setelah laporan NBC News pada Senin (20/1) mengungkap rencana tim transisi pemerintahan Presiden terpilih AS, Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Sumber yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa Trump mempertimbangkan pemindahan warga Gaza sebagai bagian dari upaya rekonstruksi pascaperang.
Belum ada kejelasan mengenai jumlah warga Gaza yang akan dikirim atau bagaimana mekanisme pemindahannya.
Namun, isu ini telah menjadi sorotan media Israel seperti Times of Israel dan Jerusalem Post.
Laporan juga menyebutkan, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, akan berkunjung ke Gaza dalam waktu dekat untuk menilai langsung situasi di lapangan.
“Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya,” ujar pejabat transisi AS yang dikutip Times of Israel, menegaskan pentingnya kunjungan Witkoff agar kebijakan yang diambil tidak hanya berdasarkan informasi dari Israel.
Menurut sumber tersebut, jika dunia tidak membantu warga Gaza dan memberikan harapan bagi mereka, potensi pemberontakan akan semakin besar.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai salah satu pendukung utama kemerdekaan Palestina, menilai bahwa solusi terbaik bukanlah memindahkan warga Gaza ke negara lain, melainkan memastikan hak mereka untuk hidup di tanah mereka sendiri.